Salin Artikel

Buruh Pabrik di Bandung Barat Hilang Terseret Banjir, Kendaraan Ditemukan Remuk di Dasar Sungai

Korban atas nama Dwi Oktaviani (40), warga Puri Indah Lestari, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Bandung Barat jatuh ke aliran sungai dan terseret arus deras saat melintas sebuah jembatan pada Kamis (11/1/2024) malam.

Deden (44), warga sekitar lokasi kejadian mengungkapkan, peristiwa adanya korban terseret arus itu bermula dari suami Dwi yang mencari istrinya.

Dwi disebut tidak kunjung pulang padahal malam sudah larut.

"Kejadiannya itu magrib kemarin, waktu hujan deras. Terus saya dapat laporan dari suaminya tanya istrinya jam 9 malam belum pulang-pulang," ungkap Deden di lokasi kejadian, Jumat (12/1/2024).

Setelah ditelusuri, peristiwa terseretnya korban itu bermula ketika Dwi dalam perjalanan pulang usai bekerja di sebuah pabrik dalam kawasan industri Batujajar bersama empat temannya.

Korban bersama empat temannya berniat mengambil jalan alternatif yakni melalui jembatan di Kampung Cibingbin.

Mereka sengaja mengambil jalur alternatif lantaran kondisi jalan raya pada malam itu tengah digenangi banjir.

"Jadi dia itu perjalanan pulang dari PT Sanwa, kerja di situ. Menghindari banjir di jalan raya, akhirnya lewat sini. Nah empat motor temannya sudah lewat semua, terus menunggu di depan. Tapi motor korban enggak lewat-lewat," ujar Deden.

Berdasar dugaan korban terseret arus itu, warga kemudian terjun mencari dengan menyusur area di mana korban hilang.

Hingga 02.00 WIB, pencarian terpaksa dihentikan lantaran waktu sidah larut.

Pencarian kemudian berlanjut pada Jumat (12/1/2024) pagi, sebuah sepeda motor matik putih ditemukan dalam kondisi remuk.

Sepeda motor yang ditemukan di dasar sungai itu merupakan motor korban yang ditunggangi saat perjalanan pulang dari pabrik.

"Kemudian jam 8 pagi tadi, kita lihat ada stang motor di aliran sungai. Setelah dicek betul itu motor korban, posisinya tenggelam tersangkut di bebatuan. Lalu diangkat oleh warga dengan menggunakan tali," papar Deden.


Proses pencarian akhirnya mendapatkan titik terang dengan ditemukannya kendaraan korban. Saat ini aparat setempat akan melakukan pencarian korban dengan menyusur aliran sungai.

Babinsa Desa Laksanamekar, Serda Puji Haryanto mengatakan, arus air saat ini sudah tidak sebesar banjir tadi malam, meski debit air sudah tidak besar namun sungai itu memiliki arus cukup deras.

"Sekarang kita masih terus melakukan pencarian, sudah meminta bantuan Basarnas dan proses pencarian secara manual tapi masih nihil," sebut Puji.

Proses pencarian korban ini tidak bisa dilakukan oleh masyarakat saja, sebab kondisi medan di aliran sungai itu cukup sulit, sehingga proses pencarian akan dilakukan secara gabungan dengan mengerahkan BPBD, SAR, TNI dan kepolisian.

"Medan sebetulnya sangat sulit, ekstrem karena banyak bebatuan. Kita berharap semoga segera ketemu dan lokasinya tidak terlalu jauh," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/12/130655578/buruh-pabrik-di-bandung-barat-hilang-terseret-banjir-kendaraan-ditemukan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com