Salin Artikel

Jasa Pengisian Baterai Ponsel Milik Ahmad di Lokasi Banjir Bandung Laku Keras

Lokasi jasa pengisian daya ini berada di bengkel motor milik Ahmad di Jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Ahmad memanfaatkan generator set (genset) atau mesin yang berfungsi menghasilkan daya listrik untuk mengisi daya.

Tampak di lokasi, puluhan warga tengah mengantre, menunggu baterai ponsel milik mereka terisi penuh. 

Sebagian warga ada yang menunggu, sebagian lagi menitipkan ponselnya. 

Puluhan warga tersebut terlihat duduk berjajar di bahu jalan. Mereka rela menunggu karena listrik sudah dipadamkan sejak semalam akibat banjir.

Beberapa warga berinsiatif membawa terminal listrik sendiri, lantaran di lokasi pengisian daya, terminal listrik terbatas.

Ahmad mengaku spontan membuka jasa pengisian daya baterai.

Pasalnya, kata dia, setiap kali banjir besar seperti yang saat ini terjadi, warga pasti berdatangan ke bengkel motor miliknya.

"Spontan saja karena listrik mati sejak semalam, pakai genset. Pokonya setiap listrik dimatikan saat banjir, pasti masyarakat ke sini karena di sini pake genset," kata Ahmad di lokasi.

"Jadi otomatis setiap banjir besar, saya rutin buka jasa charger HP, karena warga juga minta, soalnya saya punya genset," ungkapnya.

Selain warga sekitar, sejumlah pengendara yang lewat juga kerap ikut mengisi daya baterai.

Ahmad menuturkan, dia meminta sumbangan dari warga sebesar Rp 5.000. Uang hasil sumbangan itu sebagian dibelikan bensin untuk bahan bakar genset.

"Ini dari pagi yang charge sudah lebih dari ratusan mah. Saya aja sudah beli bensin Rp 100.000 sampai sekarang. Saya enggak ngitung untung rugi, yang penting kebutuhan warga terpenuhi," katanya.

Bagi warga yang mau membawa terminal listrik sendiri, Ahmad mempersilakan karena terminal listrik yang disediakannya terbatas.

Andri (26) salah seorang warga yang ikut menggunakan jasa tersebut, mengatakan, tak punya pilihan selain memanfaatkan jasa pengisian daya ini.

"Ya, gimana lagi, listriknya sudah padam dari kemarin. Kita butuh HP tetap nyala buat komunikasi," katanya saat ditemui di lokasi. 

"Semuanya (warga terdampak), ya yang punya HP pasti ke sini charge-nya," ungkap dia. 

Hal serupa juga dikatakan Ilman (32). Dia mengatakan, pemilik jasa pengisian daya meminta warga memberikan sumbangan Rp 5.000 per sekali mengisi daya ponsel.

"Ya, dengan uang segitu, terhitung murah karena sampai full baterainya terisi," kata Ilman. 

Untuk mempermudah proses pengisian, Ilman membawa terminal listrik sendiri dari rumahnya. 

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/12/182134478/jasa-pengisian-baterai-ponsel-milik-ahmad-di-lokasi-banjir-bandung-laku

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com