Salin Artikel

Tangisan Kustini, Banjir Bandung Rusak Rumahnya, Motor untuk Cari Nafkah Tersapu Arus

KOMPAS.com - Air mata Kustini mengucur deras, sama derasnya dengan arus banjir yang menerjang Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (11/1/2024).

Satu hari usai banjir melanda kampung tersebut, kesedihan menggelayut di wajah Kustini.

Pengemudi ojek online ini kehilangan motor yang dipakainya untuk mencari nafkah. Tak hanya itu, rumahnya pun ambruk diterjang derasnya banjir.

Pada Jumat (12/1/2024) itu, Kustini mengorek tumpukan sampah yang terbawa banjir. Ia berharap bisa menemukan sepeda motor matiknya di sana.

Dengan mata berkaca-kaca, perempuan berusia 40 tahun ini mengatakan, sebelum banjir terjadi, dirinya memarkirkan sepeda motornya di jalan dekat tanggul Sungai Cigede.

Namun, tanggul tersebut jebol. Air masuk ke perkampungan dan menyapu sepeda motor Kustini dan warga lain. Terdapat kurang lebih 10 motor yang terseret arus.

"Saya memarkirkan motor di situ karena biasanya tak terendam banjir," ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar.

"Saya kerja jadi ojek online, makanya kalau tak ada motor, saya tak bisa kerja. Sebab tak ada kerjaan lain untuk bisa memenuhi kebutuhan ibu dan anak saya," ucapnya.

Hingga sore, Kustini coba mencari sepeda motor matiknya di antara tumpukan sampah.

Akan tetapi, upayanya belum membuahkan hasil. Ia kemudian menghentikan pencarian dan memilih kembali ke rumah saudaranya.

Kustini terpaksa tinggal di kediaman saudaranya karena rumahnya ambruk diterjang banjir.

Rumah Kustini, yang berada di Kampung Lamajang RT 001, berdekatan dengan tanggul yang jebol.

Detik-detik rumahnya roboh, Kustini saksikan dari atap rumah tetangganya.

Saat air mulai memasuki rumahnya dengan cepat, Kustini terpaksa menjebol atap untuk menyelamatkan ibunya dan dirinya. Adapun anaknya telah Kustini ungsikan ke rumah kakaknya.

Bersamaan dengan air yang mulai meninggi, mereka akhirnya berhasil mencapai genteng. Hingga kemudian, mereka ditolong oleh tetangganya.

"Untung saya sudah naik ke rumah tetangga. Akhirnya Jumat sekitar pukul 01.00 WIB, ada tim SAR mengevakuasi. Saya dievakuasi dengan cara dipunggu (duduk di atas pundak tim SAR), lalu tim SAR berjalan dengan memegang tambang menyusuri gang," ungkapnya.

Mereka kemudian dibawa ke tempat pengungsian di SMPN 1 Dayeuhkolot.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, terdapat 7.027 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Bandung.

Di samping itu, peristiwa ini juga membuat 2.000-an rumah terdampak.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Pilu Kustini, Wanita Ojol yang Motornya Terbawa Banjir Bandang di Lamajang Peuntas Bandung

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/13/073741278/tangisan-kustini-banjir-bandung-rusak-rumahnya-motor-untuk-cari-nafkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke