Salin Artikel

Pembunuhan Berkedok Pembegalan di Karawang Terungkap karena Istri Tolak Otopsi

Pengungkapan itu bermula dari kecurigaan polisi pada sikap istri korban. 

Kepala Kepolisian Resor Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, polisi menaruh curiga lantaran Ossy ngotot menolak jasad suaminya dilakukan autopsi. 

"Yang kedua ketidakkooperatifannya, berbelit-belit dan setelah kami cocokan antara data olah TKP (tempat kejadian perkara) dengan keterangan yang bersangkutan banyak sekali yang tidak berkesesuaian," kata Wirdhanto saat memberikan keterangan pers di Markas Kepolisian Resor Karawang, Selasa (16/1/2024).

Kecurigaan polisi kepada Ossy menguat setelah memeriksa kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. 

Dalam salah satu rekaman, terlihat sosok salah satu pembunuh Arif mirip perawakannya dengan Pandu (19), adik Ossy.

Polisi kemudian memanggil Ossy dan adiknya ke Mapolres Karawang untuk dimintai keterangan. 

"Setelah kami melakukan interogasi mendalam, yang bersangkutan (Ossy) mengakui telah menjadi dalang pelaku dari kejadian ini," kata Wirdhanto. 

Akhirnya setelah pemeriksaan selama 24 jam, polisi menetapkan tiga tersangka kasus pembunuhan Arif Sriyono pada 14 Januari 2024.

Ini berselang lima hari setelah Arif ditemukan tewas di pinggir irigasi dan dikira korban begal pada 9 Januari 2024 dini hari. 

Selain istri dan adik ipar korban, satu orang lainnya yang ditetapkan tersangka yakni RZ, yang kini tengah diburu polisi. RZ ini berperan sebagai eksekutor.  Skenario pembegalan disusun oleh Ossy bersama dengan adiknya, Pandu. 

Pembunuhan ini diduga dilakukan karena motif masalah ekonomi dan asmara.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/16/163137178/pembunuhan-berkedok-pembegalan-di-karawang-terungkap-karena-istri-tolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke