Salin Artikel

Gempa Sumedang Ciptakan Sesar Baru, Badan Geologi Usulkan Nama Sesar Cipeles

BANDUNG, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 4,8 yang mengguncang Sumedang pada Minggu (31/12/2023) lalu menciptakan sesar baru. Baru-baru ini Badan Geologi menemukan patahan baru di wilayah yang dikenal dengan Kota Tahu tersebut. 

Seperti diketahui, gempa yang terletak di darat dengan kedalaman 5 km itu berjarak 1,5 km timur kota Sumedang. Gempa yang disebabkan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari tersebut menciptakan pembentukan sesar baru. 

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri. Sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 mm/tahun.

"Gempa Sumedang adalah gempa yang diakibatkan oleh aktifnya sesar yang sudah ada di situ di sekitar Sumedang, yang kebetulan di daerah Cipeles ditemukan jejak-jejaknya yang secara fisik dapat diukur dapat diidentifikasi," ucap Plt Kepala Badan Geologi M Wafid di Kantor Badan Geologi, Jumat (19/1/2024). 

Wafid mengatakan, pasca-gempa Sumedang, Badan Geologi menerjunkan tim tanggap darurat untuk melakukan penyelidikan penyebab gempa, mencari informasi data di lapangan. Saat itulah Badan Geologi menemukan patahan baru.

"Kami sampaikan usulkan dijadikan bernama Sesar Cipeles (karena ditemukan di Sungai Cipeles) itu bagian dari sesar aktif,” kata Wafid.

Badan geologi, sambung Wafid, menemukan dua segmen sesar aktif Cileunyi–Tanjungsari di wilayah Sumedang yang terbentang dari arah Utara Timur laut ke arah Barat Daya.

“Itu ada dua segmen yang sudah ditemukan, di ujung segmen utara barat terjadi hiposenter di sana dan ditemukan jejaknya di Cipeles, sementara di bagian utara ada sesar aktif lain," kata Wafid.

"Di sekitarnya ada sesar aktif yang barangkali dari ilmu kebumian yang gerak-gerak lempeng itu bisa men-triger kegiatan ataupun kegiatan penetrasi ekstensi dinamika bumi, bisa menimbulkan aktivitas kembali sesar yang ada, itu salah satunya di Sumedang,” tambah Wafid. 

Dari catatan Badan Geologi, kejadian gempa bumi yang merusak pernah terjadi di Sumedang pada tahun 1972. Sedangkan gempa tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah sekitar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 2,7 pada kedalaman 16 km.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/19/174317478/gempa-sumedang-ciptakan-sesar-baru-badan-geologi-usulkan-nama-sesar-cipeles

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke