Salin Artikel

Cerita Warga Temukan Mayat Perempuan Terbungkus Kain di Sungai Cirebon

Kepala Desa Bunder, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Rio Budiarto, menyampaikan kehebohan penemuan bungkusan kain pada hari Rabu (10/1/2024) itu disaksikan oleh banyak warga dari Desa Bunder dan Desa Jatipura.

Pasalnya, titik lokasi penemuan tidak jauh dari perbatasan kedua desa tersebut.

Rio juga membenarkan beberapa potongan video yang beredar di media sosial hingga viral, adalah kejadian di sungai tersebut.

Dia bersama perangkat Desa Jatipura dan petugas Polsek Susukan membantu mengevakuasi ke darat.

Polisi langsung melakukan penanganan lanjutan dengan membawa mayat ke rumah sakit.

"Setelah pengangkatan, saya ikut ke RSUD Arjawinangun. Dan setelah dibuka bungkusan mayat tersebut, kami tidak mengenali wajahnya. Namun, jenis kelaminnya perempuan," kata Rio saat ditemui Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Tidak hanya perangkat Desa Bunder, sejumlah perangkat Desa Jatipura juga tidak mengenali wajah mayat karena membengkak.

Setelah itu, polisi langsung membawa jasad mayat perempuan itu ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara Losarang di Indramayu.

Jasad perempuan itu kemudian diotopsi untuk memastikan identitas dan juga penyebab pasti kematian.

Berselang dua hari dari penemuan, yakni Jumat (12/1/2024), polisi bersama warga dan perangkat Desa Jatipura memakamkan mayat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang tak jauh dari sungai awal lokasi penemuan.

Sampai saat itu, polisi dan warga masih belum mengetahui identitas mayat tersebut.


Namun, pada Sabtu (13/1/2024), Rio menyebut warga berinisial S, melaporkan kehilangan anak perempuannya yang berinisial OP, berusia 20 tahun.

Suami OP yang berinisial MM juga disebut tidak ada kabarnya.

Setelah musyawarah dengan D yang merupakan bapak dari MM atau besan S, keduanya sepakat melaporkan kehilangan itu kepada Polsek Susukan.

Mendengar semua penjelasan dan hasil otopsi dari polisi, S meyakini mayat yang ditemukan dalam bungkusan kain terikat di Sungai Wangan Ayam adalah anaknya.

Selain itu, keyakinan S terletak pada tanda lahir yang dimiliki OP yakni tahi lalat di bawah hidung dan juga luka di kaki bekas kecelakaan.

"Menurut S, ciri-ciri ada bekas kecelakaan di kakinya, dan satu lagi ada tahi lalat di sini (di bawah hidung), itu kata orangtuanya, dan saat lihat foto hasil, sesuai," tambah Rio.

Namun, laporan kehilangan oleh S ini dilakukan pada Sabtu (13/1/2024), atau satu hari setelah polisi memutuskan memakamkan mayat tersebut pada Jumat (12/1/2024) dengan nama nisan Wanita Bin Rebo.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/19/190242878/cerita-warga-temukan-mayat-perempuan-terbungkus-kain-di-sungai-cirebon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke