Salin Artikel

Letusan Gunung Marapi Rusak Unit Seismik di Pos Pemantauan

BANDUNG, KOMPAS.com – Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat tak hanya memakan puluhan korban jiwa, tapi juga merusak unit peralatan seismik di pos pemantauan gunung tersebut. 

“Terakhir kami ke (gunung) Marapi, ada satu peralatan seismik yang mengalami kerusakan saat terjadinya letusan,” ucap Plt Kepala Badan Geologi M Wafid di Kantor Badan Geologi, Jumat (19/1/2024). 

Meski begitu, kerusakan unit ini langsung dilakukan evaluasi untuk diganti secepatnya. Sebab alat tersebut diperlukan untuk pengamatan gunung api.

“Kita evaluasi begitu ada kerusakan, kita ganti,” ucap Wafid. 

Selama 2023, sambung Wafid, Badan geologi melakukan pengembangan pos pengaman gunung api sebanyak 19 unit. Itu melengkapi 74 pos pengamatan di beberapa titik gunung api.

Peremajaan peralatan ini dilakukan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan petugas pos dalam melakukan pemantauan.

Badan Geologi juga memodernisasi dan mengembangkan sistem pemantauan gunung api sebanyak 1.063 unit di tahun tersebut. 

“Peralatan diremajakan ada seismik ada geofisik, ada deformasi, ada peralatan untuk memantau deformasi kemudian kita juga lakukan pemantau fisik langsung melalui CCTV dan peralatan terkait aktivitas gunung api lainnya,” ucap Wafid.

Di tahun 2023, Badan Geologi juga melakukan langkah mitigasi bencana geologi lainnya. Seperti melaksanakan pemetaan geologi Gunungapi sebanyak 116 peta, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api sebanyak 111 peta.

Kemudian Pemetaan KRB Gempa bumi sebanyak 51 peta; Pemetaan KRB Tsunami sebanyak 58 peta; Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah sebanyak 12 peta.

Kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan mitigasi bencana geologi tahun 2023 adalah pembuatan Peta Penurunan Muka Tanah sebanyak 16 peta; Peta Zona Kerentanan Likuifaksi sebanyak 12 peta.

Lalu pemasangan Landslide Early Warning System 11 unit; Peringatan Dini Bencana Geologi sebanyak 9 rekomendasi; Tanggap Darurat Bencana Geologi sebanyak 69 Kegiatan; Penyebaran Informasi/Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi di 35 wilayah.

Selain itu, kegiatan Pasca Bencana Geologi sebanyak 42 rekomendasi; Survei Geologi dan Geofisika Wilayah Pesisir dan Pantai Pandeglang, Banten; dan Survei Mitigasi Geologi Kelautan di Donggala, Palu.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/19/192105978/letusan-gunung-marapi-rusak-unit-seismik-di-pos-pemantauan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com