Salin Artikel

Harga Beras di Kuningan Capai Rp 15.000 Per Kg, Operasi Pasar Digelar

KUNINGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama Bulog Kantor Cabang Cirebon, menggelar operasi pasar beras murah di Halaman Kecamatan Cigugur, pada Rabu (24/1/2024) pagi.

Sejumlah warga dari beberapa desa terdekat antre untuk dapat membeli beras murah.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah warga langsung membeli beras murah meski acara belum dimulai.

Mereka datang lebih awal dan bergantian antre untuk membeli beras SPHP seberat 5 kilogram seharga Rp 52.000 atau Rp 10.400 per kilogram.

Sekali ikut antrean, warga hanya dapat membeli beras maksimal dua pack atau 10 kilogram. Ada beberapa warga yang mengantre kembali untuk dapat menambah jumlah pembelian.

Tak hanya beras, pemerintah juga menyediakan minyak goreng seharga Rp 14.500 per liter, gula pasir Rp 16.000 per kilogram, dan telur Rp 24.500 per kilogram.

Enjun Juni (35), warga Desa Cipari, mengaku sangat terbantu dengan operasi pasar murah. Dia langsung membeli semua jenis komoditas, yakni beras 2 pack, minyak 1 liter, gula 1 kilogram, dan telur 1 kilogram.

Harga tersebut jauh lebih murah dibanding harga di pasar dan warung sekitar rumahnya.

"Di pasar dan warung harga beras Rp 14.000-15.000, minyak Rp 16.000, gula Rp 16.000, dan telur Rp 27.000, mumpung di sini murah, jadi beli semua. Kalau ada uang, beli yang banyak," kata Enjun saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Hal serupa diakui Neni (45). Ibu rumah tangga ini bahkan rela antre dua kali untuk membeli 4 pack beras.

Dia menyebut, 2 pack untuk dirinya, dan 2 pack lagi untuk anaknya yang sedang tidak bisa ikut ke operasi pasar.

"Beli 20 kilo, 2 karung buat anak, 2 karung buat saya, mumpung lagi murah, jadi beli sekalian. Beras lagi mahal pak," kata Neni saat ditemui Kompas.com.

Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat, menyampaikan kegiatan operasi pasar hari ini merupakan kerja sama dengan Bulog dan beberapa pihak lainnya.

Operasi pasar dilakukan untuk mengintervensi harga beras yang saat ini sedang mengalami kenaikan di beberapa pasar.

"Hari ini operasi pasar bareng Bulog ingin mengendalikan harga beras yang naik, ini jadi perhatian kita," kata Iip saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Lebih lanjut, Iip mengaku akan menggelar rapat bersama Bulog untuk mencari faktor penyebab kenaikan harga, dan langkah solusinya.

Beberapa faktor kenaikan harga yakni pasokan gabah yang terbatas. Namun, ia akan memastikan pasokan beras untuk masyarakat tersedia dengan harga terkendali.

"Saya mohon waktu juga ini kan harus dibahas dengan Bulog secara komprehensif seperti apa. Tapi insya Allah untuk Kuningan kita ingin menjamin ketersediaan bahan ada, harga terkendali," tambah Iip.

Iip menyebutkan, operasi pasar akan dilakukan berkala di tempat yang telah ditentukan. Dengan operasi pasar ini, diharapkan dapat mengintervensi harga beras di pasar dan warung yang tinggi.

Asisten Manager Bisnis Bulog Kantor Cabang Cirebon Asep Husna Hermawan menyebutkan, pihaknya menyediakan 5 ton beras SPHP kemasan 5 kilogram, 3 kuintal, minyak 400 liter. Sedangkan telur langsung dari peternakan terdekat.

Dia menyebutkan, komoditas yang lebih cepat dan banyak dibeli adalah beras, minyak, gula, dan juga telur. Hanya dalam beberapa menit, sejumlah komoditas habis.

"Kita menjual semua komoditas di bawah harga pasaran karena memang ingin membantu para warga. Dan terbukti, antusiasme warga sekitar cukup tinggi. Mereka sudah di lokasi sebelum jam 08.00 WIB dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya," kata Asep.

Asep menyebutkan, operasi pasar hari ini di Kecamatan Cigugur merupakan kali pertama di tahun 2024. Dirinya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Kuningan untuk kembali menggelar operasi pasar di lokasi dan waktu yang ditentukan kemudian.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/24/112205878/harga-beras-di-kuningan-capai-rp-15000-per-kg-operasi-pasar-digelar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke