Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri, menjelaskan, kondisi tanah di lokasi longsor masih labil.
"Sampai saat ini longsor masih terus terjadi, rumah warga yang sudah tertimbun ada 10 rumah dan di bawah yang satu arah dengan longsoran ini ada 4 rumah yang terancam, yang masih berdiri," jelasnya, dilansir dari Tribunnews.com.
Abeng menceritakan, sebelum terjadi longsor, sejumlah warga mengaku resah akan kondisi tanah di tebing di sekitar dekat desa labil. Abeng pun segera ke lokasi dan memastikan situasinya.
"Saya pun ke lokasi dan ternyata betul udah ada beberapa rumpun bambu yang sudah agak miring, agak condong dan bunyi kretek-kretek, mungkin itu dari bambu yang patah," ujar Abeng kepada wartawan di lokasi.
Tak mau ambil risiko, Abeng meminta beberapa warga di sekitar tebing mengungsi terlebih dahulu. Warga pun mengikuti arahan tersebut. Lalu pada Rabu pagi terjadi longsor.
Abeng mengatakan, tidak ada korban luka dan jiwa dalam peristiwa itu.
"Alhamdulillah saat ini dari BPBD, dari semua intansi juga hadir, tapi kami belum bisa mengevakuasi secara maksimal karena tanah masih terus bergerak," ucap Abeng.
https://bandung.kompas.com/read/2024/01/24/154819578/waspada-longsor-susulan-sejumlah-warga-di-sukabumi-diungsikan