Salin Artikel

Wisata Religi Berujung Tragedi, Kesaksian Peziarah Truk Oleng di Jalan Gelap Bandung Barat

Sedikitnya ada 36 orang dari mulai anak-anak hingga dewasa yang ikut bertolak ke Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur untuk berziarah menumpangi truk engkel dengan bak terbuka.

"Ada 36 orang yang naik. Ibu naik di bak belakang. Ada juga yang berangkat naik motor ada yang naik angkot. Tapi yang naik truk ada 36 orang," ujar Iroh saat ditemui di Klinik Assyida, Saguling, Bandung Barat, Jumat (26/1/2024).

Sesampainya di makam, truk yang mereka tumpangi mengalami kendala.

Sang sopir lantas memeriksa kendaraan dan memperbaiki trouble pada truk engkel tersebut.

Sementara rombongan peziarah bergegas menuju lokasi makam untuk melaksanakan ritual ziarah.

Pelaksanaan ziarah berjalan hidmat, doa-doa terpanjat dengan khusyu, sementara anak-anak mengikuti orangtuanya mengaminkan lantunan doa. Pelaksanaan ziarah berjalan tanpa hambatan, hingga mereka bersiap untuk kembali pulang ke kampung halaman.

Ziarah selesai. Rombongan bersiap untuk kembali ke kampung halaman. Mesin truk dinyalakan siap untuk pulang. Truk melaju dari Cianjur menyebrangi jembatan Citarum, belok kanan masuk ke Jalan Raya Saguling.

Mereka seakan masuk ke dalam sebuah lorong gelap yang entah berada di mana ujungnya. Permukiman pun jarang didapati, sebelah kiri tebing dan sebelah kanan jurang. Satu-satunya cahaya hanyalah lampu truk yang menyorot ke depan kendaraan.

Suasana gelap itu diperparah dengan kondisi jalan yang rusak parah. Tak jarang roda truk masuk ke lubang jalan mengagetkan para penumpang.

Setibanya di kontur jalan yang menurun dan berkelok, kendaraan melaju terlalu mepet ke sebelah kiri. Sopir yang tidak terlalu awas penglihatannya karena gelap spontan langsung membanting stir ke sebelah kanan.

Sopir pun kehilangan kendali lantaran jalan tiba-tiba menurun ke bawah. Truk itu oleng ke kanan dan ke kiri hingga menginjak jalan yang rusak kemudian terpelanting dan bum, kecelakaan tak terhindarkan.

"Posisi penumpangnya itu pada duduk, kan biasanya berdiri. Nah pas kejadian itu truknya oleh terus terguling, saya tiba-tiba di kolong mobil. Yang lain itu terlempar," jelas Iroh.

Semua penumpang di bak truk terlempar entah kemana. Tubuhnya membentur ke sana kemari tak terkendali. Bak sebuah film Hollywood, truk itu jungkir balik dan berhenti dalam kondisi melintang menutup jalan.

"Saya luka di kepala sama kaki. Enggak tahu kena apa. Yang jelas terjatuh dari truknya, tiba-tiba saya berada di kolong mobil," kata Iroh.


Rem blong dirasakan penumpang

Peristiwa mengerikan itu berlangsung singkat, hanya dalam hitungan detik truk engkel itu menewaskan 5 orang penumpang dan lebih dari 20 orang mengalami luka dari berat hingga sedang.

Juhroh (59) harus menghela nafas saat mengingat-ingat tragedi mengerikan semalam. Ia menyaksikan betul bagaimana teman-temannya bergelimpangan penuh darah.

"Saya duduk di sebelah sopir truk dan satu orang penumpang lain serta dua cucu saya yang tidur di atas pangkuan," sebut Juhroh.

Di bangku depan Juhroh merasakan betul bagaimana kondisi kerusakan rem yang dialami kendaraan itu. Panik bukan kepalang dirasakan betul olehnya terlebih ia memegang erat cucunya yang tertidur pulas di pangkuannya.

"Saya mulai merasa aneh karena semakin sini semakin cepat maju truk yang saya tumpangi. Sesekali oleng dan tidak terkendali," paparnya.

"Lama kelamaan truk semakin kencang dan tak lama kemudian melewati jalan yang bergelombang dan truk tidak lama berselang langsung terbalik," tutur Juhroh.

Juhroh adalah korban yang paling terakhir dievakuasi setelah ia menjerit meminta tolong.

Beruntung ada warga yang mendatangi lokasi kejadian dan menolong para korban. Padahal malam itu lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Saguling terpantau sepi.

"Saya tuh diselamatkan atau dikeluarkan dari mobil terakhir. Saat mobil dievakuasi, saya langsung teriak dan warga nolong saya," tutupnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/26/173443378/wisata-religi-berujung-tragedi-kesaksian-peziarah-truk-oleng-di-jalan-gelap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke