Salin Artikel

Kampanye di Luar Jadwal, TPN Ganjar-Mahfud Laporkan Prabowo hingga Ridwan Kamil

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Pasangan Capres Cawapres 03 Ganjar-Mahfud, melaporkan Prabowo Subianto ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat.

Tak hanya Prabowo, TPN Ganjar-Mahfud juga melapurkan mantan Bupati Subang Ruhimat, Maruarar Sirait, dan Ridwan Kamil sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar Prabowo-Gibran.

Keempat nama tersebut dilaporkan ke Bawaslu Jabar atas dugaan kampanye di luar jadwal pada 21 Januari 2024 di Kabupaten Majalengka dan 27 Januari 2024 di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Maruarar Sirait ikut dilaporkan karena saat bersamaan dilakukan deklarasi dukungan dari Maruarar Sirait ke Paslon 02 Prabowo-Gibran.

"Pada hari itu seharusnya jadwal kampanye Paslon 03," kata Radhitya Yosodoningrat, anggota Tim Hukum dan Advokasi TPN Ganjar Mahfud saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jalan Turangga, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/1/2024) siang.

Radhitya mengaku beruntung. Saat itu tidak terjadi bentrokan antarmassa pendukung Paslon 02 dan Paslon 03 di daerah penyelenggaraan kampanye terbuka.

"Jumlah massa yang diturunkan Paslon 02 waktu di Subang itu sampai 10.000 lebih. Coba kalau ada massa kami di sana, yang ada bakal timbul chaos, " tuturnya.

Radhitya menjelaskan, kegiatan kampanye yang diduga dilakulan di luar jadwal oleh Prabowo dan Tim Kampanye Paslon Capres Cawapres 02 telah melanggar Keputusan KPU Nomor 78 tahun 2024 tentang Penetapan Jadwal Kampanye pemilihan Umum Melalui Metode Rapat Umum dalam Pemilu 2024.

"Kami harap jangan sampai terulang lagi dan pihak berwenang seharusnya tidak memberikan izin di luar garis yang telah disepakati, semua harus ikut aturan main," ungkapnya.

Selain itu, dia mengingatkan agar KPU lebih tegas dalam memberikan arahan kepada seluruh tim kampanye pasangan capres cawapres. 

"Kita minta KPU Jabar menepati aturan yang sudah ada. Kemarin itu massanya sangat banyak, kalau terjadi benturan di lapangan, siapa yang bertanggungjawab, " ucapnya.

Di tempat yang sama, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jawa Barat, Syaiful Bachri mengaku telah menerima laporan dari TPN Ganjar-Mahfud. Laporan tersebut akan langsung ditindaklanjuti Bawaslu.

"Bawaslu punya waktu dua hari untuk mengkaji apakah laporan tersebut masuk unsur formil dan materil. Sepanjang masuk, nanti bisa diregistrasi dan kita punya waktu tujuh hari plus tujuh hari untuk melakukan prosesnya," ujar Syaiful.

Syaiful mengaku akan memberikan informasi lebih lanjut kepada pelapor jika ada berkas yang kurang.

"Tapi kalau tidak memenuhi unsur formil dan materiil, kita nanti akan surati atau kita beritahukan untuk melengkapi pelaporannya selama dua hari," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/30/123151678/kampanye-di-luar-jadwal-tpn-ganjar-mahfud-laporkan-prabowo-hingga-ridwan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com