Salin Artikel

Mahasiswa di Bogor Sulap Limbah Tahu Jadi Energi Alternatif Hybrid

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengunjungi Desa Bojongkulur, Bogor, yang merupakan tempat produksi tahu berskala rumahan.

Setiap harinya, desa ini menghasilkan 50 kilogram tahu atau setara dengan 2.000 potong tahu.

"Namun, limbah produksi yang dihasilkan belum dikelola dengan baik sehingga berdampak negatif bagi kesehatan warga setempat," ujar Reva Angga, mahasiswa penerima Beasiswa Sobat Bumi melalui program Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (Deb Sobi) di Bogor, Kamis (1/2/2024).

Untuk itu, para mahasiswa bersama BRIN mengimplementasikan campuran olahan limbah cair hasil produksi tahu dan kotoran sapi menjadi energi alternatif hybrid, yakni kombinasi biogas dengan panel surya bernama Biosaka-1.

Reva mengungkapkan, limbah cair tersebut diolah melalui proses fermentasi menggunakan digester berkapasitas 3 meter kubik dan tenaga surya.

Tenaga surya ini berperan sebagai optimalisasi produksi biogas melalui peningkatan suhu pada digester.

Penggunaan energi alternatif terkait cara pemeriksaan reaktor, kandungan-kandungan di dalamnya, dan perawatan panel juga dikenalkan kepada pemuda desa.

"Tujuannya agar mereka memelihara Biosaka-1 tersebut," ungkap Reva dalam rilisnya.

VP CSR & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman mengaku sengaja melibatkan mahasiswa penerima beasiswa Deb Sobi dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Keterlibatan mereka membantu misi Pertamina untuk mengenalkan transisi energi ke masyarakat.

"Harapannya Deb Sobi yang sudah dijalankan bisa bermanfaat dan tereplikasi ke desa-desa lainnya sehingga meningkatkan kemandirian masyarakat dari segi ekonomi dan energi," ujar Fajriyah.

Kini, terdapat 24 program Deb Sobi dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia, di antaranya pembangkit listrik tenaga surya (18 program), gas metana dan biogas (1 program), dan energi hybrid dari tenaga surya dan biogas (5 program).

Sebelum diimplementasikan ke masyarakat, proposal tersebt diuji dan dinilai langsung oleh pihak Pertamina serta ekspertis di bidang EBT dan pemberdayaan masyarakat.

Poin-poin yang diperhatikan dalam program Deb Sobi antara lain kebermanfaatan EBT untuk perekonomian masyarakat, keandalan dan keterjangkauan energi, kelembagaan dan pengetahuan terhadap desa, dan kapabilitas para penerima beasiswa dan mentornya.

"Ke depan kami harap, lokasi-lokasi Deb Sobi menjadi tempat penelitian para mahasiswa dan implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM),” pungkasnya.

Kepala Desa Bojongkulur, Firman mengaku bahagia tempatnya menjadi lokasi pengembangan program Deb Sobi Universitas Pertamina lewat pengolahan limbah produksi tahu menjadi biogas.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/01/145510778/mahasiswa-di-bogor-sulap-limbah-tahu-jadi-energi-alternatif-hybrid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke