Salin Artikel

Pemkot Bandung Bentuk Satgas Percepatan Pengelolaan Sampah

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, setelah lepas dari masa darurat sampah, perlu ada hal yang berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat agar mampu mengolah sampah dari sumbernya.

"Kebiasaan baru dan keberlanjutan pengolahan sampah adalah keniscayaan."

"Bagaimana kita terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghadirkan perilaku terbarukan pengelolaan sampah," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024).

Ema menyebut, perubahan positif yang dihasilkan dari adaptasi kebiasaan baru pengelolaan sampah pada masa darurat tersebut perlu terus ditingkatkan.

Lalu, perubahan itu pun amat berguna dalam mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

Saat ini, volume sampah harian Kota Bandung yang dikirim ke TPA Sarimukti berkurang, dari yang awalnya sekitar 1.300 ton menjadi sekitar 900 ton.

"Walaupun tidak secepat yang diharapkan, progres tetap ada."

"Intinya jangan pernah berpikir penanganan sampah kembali ke masa lalu. Harus ada keberlanjutan untuk mewujudkan Bandung zero waste city," kata dia.

Lebih lanjut, kata dia, berbagai metode pengolahan sampah harus terus digencarkan dan disosialisasikan, termasuk penanganan organik, anorganik, dan residu.

"Perlu percepatan penanganan sampah mandiri dengan kebiasaan baru. Kinerja kluster harus optimal. Terutama kluster pasar dan masyarakat. Nanti harus terukur," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi memaparkan ritase sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti terjadi fluktuasi.

Rata-rata 178 ritase perhari atau 974 ton per hari dengan sisa kuota 3.168 ritase.

Ritase adalah proses truk kontainer yang telah diangkut dari TPS ke TPA.

Ia menyebut, sering terjadi antrean di TPA Sarimukti yang mengakibatkan banyak kendaraan yang menginap dan berdampak pada penumpukan di TPS.

"Kendala tersebut berimbas pada TPS. Dari 255 TPS, ada 13 TPS yang perlu pengangkutan intensif dan perlu penambahan 1-3 tronton untuk menyelesaikan pengangkutan," kata Dudy.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/02/184920378/pemkot-bandung-bentuk-satgas-percepatan-pengelolaan-sampah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke