Cerita Adi Prakoso, Rela Tampil Nyentrik demi Dukung Prabowo-Gibran

BANDUNG, KOMPAS.com - Setiap orang memiliki cara unik untuk mendukung jagoannya di ajang Pilpres 2024. Seperti yang dilakukan oleh Adi Prakoso (46) yang berasal dari komunitas Projo Kota Bandung.

Adi memilih tampil nyentrik mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada kontestasi Pilpres 2024.

Dia mengaku, alasan selalu tampil nyentrik ini untuk menarik perhatian masyarakat.

Bahkan, dengan memakai segala atribut bergambar Prabowo maupun Girban, banyak orang mengajaknya untuk sekedar berfoto.

"Jadi saya berpakaian seperti ini sudah saya lakukan sejak tanggal 11 Januari 2024, saya melakukan ini untuk menarik simpatik masyarakat khususnya Kota Bandung."

Demikian kata Adi di Sekretariat TKD Jawa Barat, Jalan Riau, Kota Bandung, Minggu (4/2/2024).

Aksinya ini tidak hanya dilakukan pada acara-acara tertentu seperti nonton bareng (nobar) saja.

Tetapi, Adi sering berkeliling ke sudut dan jalanan Kota Bandung untuk mengenalkan program pasangan capres dan cawapres jagoannya itu.

"Saya melakukan ini di perempatan jalan, di perlintasan kereta api di kampus-kampus jadi saya melakukan ini untuk menarik dukungan untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran," tambah Adi.

Pada acara nobar terakhir ini, dia sengaja mengusung tema "2024 Lanjutkan" pada kostum yang dipakainya.

Harapannya, pasangan Prabowo-Gibran bisa memenangi Pilpres 2024 dalam sekali putaran.

"Pak Prabowo dan Mas Gibran menang sekali putaran," kata Adi.

Adi menilai, penampilan Prabowo pada debat pamungkas ini terlihat sangat luar biasa. Terlebih pada keinginan capres jagoannya itu memajukan Indonesia ke depannya.

"Untuk malam ini Pak Prabowo sangat tegas sekali, beliau ingin ada transformasi untuk kemajuan Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045," ungkap dia.

Menurut dia, kepribadian Prabowo yang tegas tercermin dalam debat ini. Meskipun demikian, Adi menyebut di balik ketegasannya, Prabowo sangat mencintai rakyat Indonesia.

"Sosok beliau sangat tegas dan peduli terhadap masyarakat dan cinta terhadap Indonesia."

"Beliau sudah merasa cukup untuk dirinya jadi beliau ingin mengabdikan sisa hidupnya untuk Indonesia dan rela mati untuk Indonesia," ucap Adi.