Salin Artikel

Banjir di Cirebon, 13 Kelas di SMA 1 Terendam, 900 Siswa "Dirumahkan"

Air merendam jalan, halaman, dan ruang kelas dengan tinggi permukaan air sekitar 50-80 centimeter.

Sekitar 900 siswa siswi di sekolah itu tak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Pihak sekolah, lantas memberikan mereka tugas untuk belajar di rumah masing-masing.

Wakil Kepala Sekolah Humas SMAN 1 Pabedilan, Taufik Hidayat, menyampaikan kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara ditiadakan.

Para siswa melakukan pembelajaran di rumah masing-masing secara daring. "Belajar tetap belajar, sementara melalui daring Pak," kata Taufik di lingkungan SMAN 1 Pabedilan, Senin (12/2/2024) siang.

Guru beserta tim lainnya, menurut Taufik, langsung melakukan pembersihan pasca banjir yang merendam ruang kelas dan ruang guru.

Dia berharap banjir segera surut, dan KBM dapat kembali dilangsungkan pada Selasa pagi, besok.

Musibah banjir ini, menurut Taufik, sudah diantisipasi oleh pihak sekolah.

Setelah mendapat laporan pada Minggu petang, sebagian guru, berkoordinasi dan langsung menuju sekolah untuk merapihkan barang-barang yang berpotensi terkena banjir.

Guru-guru juga telah mengangkat beberapa dokumen dan arsip dari yang semula berada di bawah, dan dipindah ke bagian atas.

"Sudah. Sudah diantisipasi. Dari sejak kemarin sore, dari air setinggi mata kaki. Jadi ruang guru aman, gak ada kerusakan, paling sejumlah meja guru aja yang terendam," tambah Taufik.

Jadi, sambung Taufik, sejak Minggu malam hingga Senin pagi, dari total 27, ada 13 ruang belajar dan ruang guru SMAN 1 Pabedilan yang terendam banjir.

Masih di Kecamatan yang sama, Sekretaris Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan, Agus Purnomo, menyampaikan ada sekitar 1.000 keluarga yang terendam banjir pada Senin dini hari.

Mereka tersebar di beberapa blok dan juga gang dengan ketinggian air yang bervariasi.

"Terkait musibah yang terjadi di Desa Tersana, kurang lebih ada 1.000 KK yang terendam."

"Ada beberapa titik yang parah salah satunya di kawasan gang enam, yang masuk ke rumah rumah warga," kata Agus saat meninjau kondisi banjir pada Senin siang.

Agus menyebut, banjir yang merendam desanya kali ini, dimulai dari sebelum pukul 03.00 WIB dini hari tadi.

Usai mendapat laporan, sebagian perangkat desa langsung menuju titik lokasi untuk antisipasi membantu evakuasi para warga lanjut usia, anak anak dan juga ibu hamil.

Pihaknya juga langsung menemui warga terdampak banjir untuk membantu sekaligus mengimbau terkait aliran listrik agar terhindar dari bahaya tersetrum.

Hingga Senin siang, Agus dan perangkat lainnya masih siaga di lokasi untuk pertolongan cepat bila ada warga yang membutuhkan.

Pasalnya, Agus juga belum dapat memprediksi kapan banjir akan surut, mengingat kondisi cuaca yang masih cukup mendung.

Faozan, Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, menyampaikan, musibah banjir merendam sebagian kecamatan dan desa di wilayah Cirebon bagian timur.

Beberapa wilayah yang terendam antara lain, Kecamatan Mundu, Gebang, Losari, Ciledug, dan Kecamatan Pabedilan.

"Sebagian besar di Cirebon Timur, lokasinya tersebar dari Kecamatan Mundu, Gebang, Pabedilan, Losari, dan Ciledug yang berbatasan dengan Jawa Tengah," kata Faozan saat dihubungi Kompas.com.

Banjir di beberapa kawasan Cirebon Timur, diprediksi karena meningkatnya debit aliran sungai hingga meluap ke permukiman warga yang terdekat.

Peningkatan ini terjadi usai hujan deras beberapa jam di wilayah Cirebon, Kuningan, dan sekitarnya.

Faozan menyampaikan sampai saat ini, berdasarkan perintah pimpinan, tim BPBD telah dikirim ke beberapa titik untuk melakukan bantuan pertolongan.

Mereka juga masih melakukan asesmen dan pendataan lapangan, sehingga masih proses penghimpunan data.

"Sampai Senin siang ini, kami masih di lokasi banjir. Jumlah dan data terbarunya masih proses pendataan," tutup Faozan

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/12/161107178/banjir-di-cirebon-13-kelas-di-sma-1-terendam-900-siswa-dirumahkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke