H-1 Pencoblosan, Masih Ada 5 TPS "Blank Spot" di 2 Desa di Kuningan

Hingga, Selasa (13/2/2024), petugas KPU setempat dan juga pihak terkait masih berusaha melakukan penanganan terhadap permasalahan itu. 

Asep Budi Hartono, Ketua KPU Kabupaten Kuningan menyebut, masalah ini menjadi salah satu prioritas yang harus segera ditangani.

"Pak PJ Bupati juga sudah memerintahkan Diskominfo untuk segera melakukan penanganan," kata Asep.

Masalah ini, sambung Asep, terdapat di dua desa yakni, Desa Pakapasan Girang, Kecamatan Hantara, dan Desa Cimulyan, Kecamatan Cimahi.

"Di Desa Pakapasan Girang itu ada tiga, dan Desa Cimulyan ada dua, tapi kami masih terus bergerak untuk memastikan hari ini, secepatnya dapat tertangani," tambah Asep.

Blank spot akan menjadi masalah usai pemungutan suara. Pasalnya, petugas harus langsung melakukan penghitungan dan pelaporan melalui aplikasi Sirekap Mobile yang berbasis internet.

Aplikasi itu langsung diunggah dan dilaporkan ke KPU RI. Namun, bila pun blank spot masih terjadi, Asep memastikan proses pelaporan tidak akan mengalami kendala.

Sebab, KPU setempat akan memastikan keabsahan formulir C dan Salinan, sebagai dasar.

KPU juga mewajibkan kepada petugas di TPS untuk langsung mengambil foto dan melaporkan secara berjenjang.

Petugas yang sebelumnya menjabat sebagai divisi data, menyebut, ada 23 titik blank spot yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Kuningan di akhir tahun 2022.

Lokasi itu berada di pelosok pelosok desa. Namun, KPU serta banyak pihak terus melakukan perbaikan hingga kini tersisa lima titik.

Dalam Pemilu 2024 ini, KPU Kabupaten Kuningan mencatat ada sebanyak 895.041 DPT yang akan menyalurkan suara di 3.596 TPS.

Sebelumnya, Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat bersama Forkopimda melakukan monitoring distribusi logistik Pemilu 2024 pada Senin (12/2/2024).

Mereka memastikan persiapan pencoblosan matang dan tanpa kendala.

Usai menemui lima titik blank spot, Iip meminta kepada Kesbangpol untuk menginstruksikan Diskominfo melakukan penanganan jaringan internet.