Salin Artikel

TPS di Rancabali Bandung Didirikan di Lokasi Rawan Banjir

BANDUNG, KOMPAS.com - Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah dengan potensi bencana alam yang tinggi di Provinsi Jawa Barat.

Beberapa potensi bencana seperti longsor, banjir, dan angin puting beliung kerap melanda.

Jelang hari pemungutan suara pada pemilu 2024 yang akan digelar Rabu (14/2/2024) tak sedikit Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan bencana banjir.

Salah satunya TPS 35 yang berada di Kampung Rancabali, RT 04 RW 12, Desa Sukamantri, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pantauan di lapangan, TPS 35 tersebut didirikan di pinggir Sungai Cikaro yang merupakan anak sungai dari Citarum.

Diketahui Sungai Cikaro kerap meluap apabila hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut. Tak sedikit pemukiman warga yang berada di bantaran Sungai Cikaro kerap ikut terendam.

Menurut penuturan warga, wilayah Kampung Rancabali tak memiliki lokasi yang ideal untuk dibangun TPS. Lapangan terbuka atau dataran tinggi, sudah sulit ditemukan di Kampung Rancabali.

Pasalnya Kampung Rancabali sudah padat dengan penduduk, rata rumah warga saling berdempetan, untuk mengakses ke lokasi TPS warga harus melalui jalan gang.

Saat dikunjungi, beberapa warga tengah menyempurnakan proses pembangunan TPS 35. Hingga sore hari, para petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), TPS 35 Kampung Rancabali, sibuk menghias TPS.

Terlihat beberapa orang sedang membuat janur untuk menghiasi TPS tersebut, hingga pukul 16.00 WIB, logistik Pemilu belum dikirim ke TPS tersebut.

Hal itu dikarenakan lokasi kampung berada di ujung perbatasan, dan mengingat rawan banjir, para petugas juga mempertimbangkan situasi atau cuaca yang ada.

Ketua KPPS 35, Rohmat (52), tak menyangkal jika lokasi tempat dibangunnya TPS 35 kerap dilanda banjir luapan Sungai Cikaro.

"Sering kalau banjir mah, karena datarannya memang rendah," kata Rohmat saat ditemui di lokasi, Selasa (13/2/2024).

Jika di hulu Sungai Citarum dilanda hujan deras, bisa dipastikan Sungai Cikaro akan meluap dan membanjiri pemukiman warga.

"Apalagi kalau di atas (hulu sungai Citarum) hujan, pasti banjir ke sini," lanjutnya.

Meski kerap dilanda banjir, Rohmat mengaku sudah mengantisipasi apabila TPS 35 dilanda banjir secara mendadak.

Ia beserta petugas penyelenggara pemilu lainnya, sudah sepakat apabila banjir akan memindahkan proses pemungutan suara ke masjid atau madrasah terdekat yang berjarak sekitar 50 meter. 

"Di sana ada lantai dua, jadi dipindahkan ke sana ke madrasah," ujarnya.

"Kalau lihat kondisi cuaca panas gini, mudah-mudahan enggak hujan, dan pemungutan suara hingga penghitungan berjalan lancar," ucapnya.

Tak hanya TPS 35, hampir semua TPS di Kampung Rancabali kerap dilanda banjir. Seperti TPS 33 di RT 2 dan TPS 34 di RT 3. Kemudian di RW 14 ada TPS 41. 

Di TPS 35, sambung Rohmat, terdapat sekitar 250 pemilih, sedangkan di RW nya, terdapat sekitar 750 pemilih.

Kendati seluruh TPS kerap dilanda banjir, seluruh penyelenggara pemilu, sudah menyiapkan antisipasi dan jalur evakuasinya, jika terjadi banjir.

"Jadi memang jadi KPPS di sini terdapat tantangan lebih, kalau terjadi banjir," ujar Rohmat.

Sementara Diana Maulana (34) anggota KPPS 35 mengaku bertugas di wilayah TPS yang rentan banjir memliki tantangan tersendiri.

Ia mengatakan, jika terjadi banjir harus siap dan siaga untuk antisipasi dan evakuasi logistik.

"Ya, ada kekhawatiran banjir, tapi mudah-mudahan tak banjir jika melihat cuaca cerah seperti ini," kata Diana.

Terakhir banjir, kata Diana, terjadi Januari 2024. Saat itu ketinggian air sampai paha orang dewasa. Adapun banjir terbesar terjadi Maret 2018.

"Itu banjirnya sampai dua meter lebih. Mudah-mudahan saat pemilu hingga selesai nanti tak terjadi banjir," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/14/005616578/tps-di-rancabali-bandung-didirikan-di-lokasi-rawan-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke