Salin Artikel

Elpiji Meledak di Bandung, Sekeluarga Luka bakar, Satu Meninggal

Seperti diketahui, ledakan gas elpiji 3 kilogram di Jalan Cintaasih ini terjadi pada Rabu (14/2/2024) malam. Tujuh orang menjadi korban luka bakar yakni Riki (30), Ayu (30), Hijam (9), Raihan (8), Altaf (9), Alika (7), dan Nathan (7).

Para korban kemudian dilarikan ke RS Muhamadiyah untuk mendapatkan pertolongan pertama, kemudian di rujuk ke RSHS Bandung.

"Tujuh orang korban luka bakar setelah kejadian dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah, kemudian dirujuk ke RSHS, kemarin 1 orang meninggal atas nama Ijam," ucap Kapolsek Batununggal Iptu Sonny Rinaldi, saat dihubungi Jumat (2/16/2024).

Kronologis

Sonny menjelaskan, saat itu kondisi cuaca tengah hujan. Di depan rumah korban ada penghitungan suara.

"Memang di dekat rumah korban ada tenda TPS (tempat pemungutan suara)," kata Sony.

Orangtua korban kemudian hendak menyiapkan makan malam bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tengah sibuk melakukan penghitungan suara.

"Begitu siapin (makanan) memang (korban) sudah terasa, tapi gak ngeh ada bau gitu, akhirnya meledak, gas meledak. (meledaknya) Begitu pas penghitungan suara, beres Maghrib," kata Sonny.

Ledakan tersebut membuat kaget dan panik warga dan petugas PPS yang sedang menghitung suara. Api dari ledakan tersebut pun langsung menyambar satu keluarga yang malam itu tengah berada di dalam rumah. Api merambat dan membakar rumah tersebut.

"Akhirnya pada panik, saat itu hujan, kebakaran rumahnya. Kita kemudian amankan kotak suara, kita amankan obyek dan orangnya," tutur Sonny.

Tujuh korban ledakan kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun pada Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 15.30 WIB, salah satu korban bernama Hijam (9) mengembuskan napas terakhirnya lantaran luka bakar di tubuhnya.

"Yang meninggal 1 orang, atas nama Ijam, umur 9 tahun. Kondisinya ada luka bakar ditangan, wajah dan tubuhnya," kata Sonny.

Sementara enam orang lainnya, masih dalam perawatan rumah sakit.

"Ada satu orang yang masih kritis, yang lima orang lainnya masih dirawat," ujarnya.

Menunda Penghitungan Suara

Tak hanya memakan korban, kebakaran itu pun menyebabkan penundaan perhitungan suara di TPS sekitar.

"TPS aman tidak ada yang terbakar. Tapi (kebakaran) mengganggu penghitungan suara bahkan harus ditunda esoknya (Kamis,15 februari 2024) jam 09.00 WIB," kata Sonny.

Menurutnya, ada beberapa TPS yang penghitungannya ditunda hingga Kamis (15/2/2024) yakni TPS , 10, 51, 52, 53, 54. RW 13. Kelurahan cibangkong.

"Tinggal (penghitungan) DPR provinsi dan kota, ditunda besok (kamis 15 Februari 2024) jam 09.00 WIB," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Kasi Penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jhon Erwin mengatakan, api berasal dari ledakan gas elpiji dari arah dapur rumah.

"Terdengar sampai halaman depan rumah yang terbakar yang kebetulan sedang dijadikan Tempat Pemungutan Suara atau TPS 54 Kelurahan Cibangkong," ucapnya.

Api terus membesar dan membakar seluruh bagian rumah yang memiliki luas kurang lebih 85 m2.

Belum diketahui berapa kerugian akibat kebakaran itu. Untungnya kebakaran di padat pemukiman tersebut tak menyebar hingga ke pemukiman lainnya.

Sebanyak 6 unit kendaraan pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dalam waktu 1 Jam 10 menit.

Para korban yang mengalami luka bakar telah dilarikan ke rumah sakit, dan semua perlengkapan yang ada di TPS 54 sudah dipindahkan dan diamankan oleh Anggota KPPS ke tempat aman.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/16/183705978/elpiji-meledak-di-bandung-sekeluarga-luka-bakar-satu-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke