Salin Artikel

Sakit dan Kelelahan, 3 Pengawas Pemilu di Cianjur Gugur

 

Anggota Bawaslu Cianjur Iyan Sopyan menyebutkan, mereka yang meninggal adalah staf sekretariat Panwaslu Kecamatan Cibinong, Pengawas TPS 01 Desa Kademangan, Kecamatan Mande, dan petugas Panwaslu Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber.

"Untuk petugas kita yang di Cibinong dan Mande meninggal sebelum hari pelaksanaan, sementara yang di Cibeber itu, tadi malam," kata Iyan kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024) malam.

Disebutkan, para pejuang demokrasi yang gugur ini meninggal karena sakit yang diduga faktor kelelahan.

"Mereka meninggal dunia saat menjabat atau menjalankan tugas," ucapnya.

Iyan memastikan semua ahli waris atau setiap keluarga yang ditinggalkan mendapatkan santunan.

"Besarannya Rp 46 juta, yang Cibinong dan Mande, sudah. Untuk yang Cibeber sedang dproses, semoga bisa secepatnya,” ujar dia.

Iyan mengingatkan jajarannya agar senantiasa memerhatikan kesehatan selama menjalankan tugas di lapangan.

“Jaga pola makan, pola istirahat, dan yang terpenting harus berani jujur, kalau sakit atau kondisi fisik tidak fit katakan saja, jangan dipaksakan," ucapnya.

Bawaslu Cianjur menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya dan berharap tidak ada lagi jajaran pengawas pemilu yang meninggal dunia.

“Semoga selamat semuanya, sehat dan panjang usia, tidak ada lagi pejuang-pejuang demokrasi yang gugur saat di medan perjuangannya,” ujar Iyan.


Meninggal saat kawal logistik pemilu

Sebelumnya diberitakan, seorang pengawas pemilu di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bernama Beni Karyanto (54) meninggal dunia.

Petugas Panwaslu Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Cianjur ini meninggal dunia diduga akibat kelelahan.

Jenazah dimakamkan di area sekitar rumah duka di Kampung Pasir Jambu. Desa Sukamanah, Cibeber, Jumat (16/2/2024).

Ketua Panwaslu Kecamatan CIbeber Asep Tolhah mengatakan, almarhum meninggal usai mengawal pendistribusian logistik pemilu ke tingkat TPS, Selasa (13/2/2024).

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, ujar dia, almarhum mengalami kejang dan muntah-muntah di lokasi hingga tidak sadarkan diri.

“Penyebabnya karena serangan jantung dan informasi dari pihak keluarga ada pecah pembuluh darah,” kata Asep ditemui di kantornya, Jumat petang.

Asep menyebutkan, almarhum menghembuskan nafas terakhir, Kamis (15/2/2024) malam setelah sempat koma dan dirawat selama tiga hari di ruang ICU.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/16/215714578/sakit-dan-kelelahan-3-pengawas-pemilu-di-cianjur-gugur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke