Salin Artikel

Warga Kenang Yayan, Petugas KPPS di Kuningan yang Meninggal Kelelahan, Relawan Sosial Tanpa Pamrih

KUNINGAN, KOMPAS.com - Sosok Yayan Risdianto (48), melekat di hati warga.

Pria yang dikenal rajin membantu warga itu, mengembuskan napas terakhirnya usai bertugas sebagai anggota KPPS di TPS 016 Kelurahan Cijoho, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024) malam.

Yayan diduga wafat setelah empat hari kerja berturut-turut untuk kepentingan negara.

Suasana duka menyelimuti kediaman Yayan yang tinggal di Kelurahan Cijoho, akhir pekan lalu.

Sanak keluarga, tetangga, serta sejumlah Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan terus berdatangan menyampaikan bela sungkawa.

Mereka memadati kediaman Yayan untuk bersama-sama mengantarkan jenazah Yayan ke tempat peristirahatan terakhir.

Ketua RT 17, Awang Suwardi, menyampaikan peristiwa duka ini dimulai setelah Yayan bertugas selama empat hari untuk pemilu 2024.

Satu hari sebelum pencoblosan, Yayan terlibat aktif melakukan persiapan di TPS. Dia ikut mengangkut seluruh logistik dari Gudang PPS di kantor kelurahan ke TPS 016 yang berjarak kurang lebih 500 meter.

Di hari pencoblosan, Selasa (14/2/2024), Yayan datang ke TPS sejak pagi. Dia kemudian bekerja sebagai anggota KPPS 07, membantu rekapitulasi, serta berbagai kebutuhan bantuan tenaga fisik di TPS selama seharian penuh hingga pukul 04.00 WIB. Yayan kemudian pulang untuk istirahat.

Namun, berselang beberapa jam, Yayan kembali ke TPS untuk melakukan pekerjaan lainnya bersama anggota KPPS lain, hingga Kamis petang.

Di hari terakhir, tepatnya Jumat pagi, Yayan menyelesaikan seluruh pekerjaan fisik untuk merapikan serta mengangkut logistik ke gudang PPS di kelurahan hingga siang.

"Sekitar pukul 19.30 WIB, dia jatuh di rumah, terus dibawa ke rumah sakit, dan dinyatakan sudah meninggal dunia," kata Awang saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Sabtu pagi.

Sesama petugas KPPS di empat hari itu, Awang menyebut, Yayan sudah tampak sangat lelah di hari Selasa, Rabu, dan Kamis.

Dirinya bersama panitia lain sudah mengingatkan agar Yayan pulang untuk istirahat, namun tidak merespons dan melanjutkan pekerjaan hingga kelelahan.

Dedi Maghrib, Ketua Paguyuban RT se-kelurahan Cijoho menyebut, Yayan dikenal sebagai warga yang sangat aktif membantu warga sekitar. Pemilihan Yayan sebagai anggota KPPS juga dilihat dari sepak terjangnya sebagai relawan sosial untuk warga.

"Warga yang rajin membantu, dan kalau ada kegiatan sosial selalu ikutan. Makanya sejak kemarin malam sampai pagi, ramai yang datang ke rumah dia. Warga kehilangan," kata Dedi kepada Kompas.com di rumah duka.

PJ Bupati Kuningan, Raden Iip Hidayat, menyebut Pemda Kuningan merasa kehilangan atas meninggalnya Yayan. Yayan meninggal dunia lantaran kelelahan menjalani tugasnya mengabdi pada negara di momen pemilu 2024 ini.

Berdasarkan laporan dari petugas KPPS lainnya, selama di TPS, Yayan terlibat aktif untuk membantu kebutuhan tenaga mengangkut logistik dan lainnya. Di lingkungan tempat tinggal pun dikenal rajin di berbagai kegiatan sosial.

Atas dasar itu, dirinya akan berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan santunan kepada korban.

"Kita semua kehilangan, dan warga sekitar juga. Saya koordinasikan langsung ke BPJS ketenagakerjaan untuk santunan," kata Iip.

Iip menyebut upaya inisiatif kerja sama Pemda Kuningan dengan BPJS sudah dikontrak sebelum Pemilu 2024. Kejadian musibah dan kebencanaan yang menimpa pelaksana pemilu di Februari 2024, dapat ditanggung BPJS.

Upaya antisipasi itu bermanfaat untuk membantu warga yang mengalami musibah hingga meninggal dunia seperti Yayan.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/20/075440578/warga-kenang-yayan-petugas-kpps-di-kuningan-yang-meninggal-kelelahan-relawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke