Salin Artikel

Tangkapan Ikan Berkurang, Nelayan Pangandaran Mulai Masuki Paceklik

"Tangkapan ikan mulai berkurang, tidak seperti sebulan atau dua bulan lalu," kata Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran, M Yusuf saat ditemui di Pelabuhan Pendaratan Ikan Cikidang, Selasa (20/2/2024).

Kondisi ini, menurut Yusuf, merupakan hal biasa karena peralihan musim. "Biasanya selalu diiringi dengan musim paceklik," kata dia.

Satu bulan lalu, nelayan sudah melewati musim panen ikan. Saat kemarau panjang, nelayan biasanya panen ikan.

"Hampir bisa dipastikan kalau kemarau panjang, nelayan panen raya," ungkap Yusuf.

Saat ini, nelayan tetap melaut. Hanya saja penghasilan dari melaut tidak bisa disisihkan untuk ditabung.

"Usaha tetap ada, tapi (penghasilan) tak seperti panen kemarin. Nelayan inginnya kemarau lagi," ucap Yusuf sembari tersenyum.

Musim paceklik biasanya terjadi selama empat bulan. Supaya ada penghasilan selama musim paceklik, nelayan ada yang beralih mata pencarian sebagai petani dan pelaku wisata pantai.

"Nelayan ada juga yang merupakan petani. Bila panen (ikan) jadi nelayan. Jika paceklik ikan beralih ke petani," kata Yusuf.

Salah seorang nelayan Pangandaran, Aan Juhana (31) mengaku hasil tangkapan ikannya kian menurun.

Hal ini, kata dia, disebabkan kondisi angin dan air yang keruh saat kondisi pasang.

"Bulan lalu ikan masih banyak. Bahkan bisa menangkap ikan dan harga jualnya tinggi," kata Aan.

Kepala Bidang Perikanan Ikan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangandaran Ridwan Mulyadi menjelaskan, penurunan hasil tangkapan ikan disebabkan karena faktor cuaca. "Musim angin barat," kata dia.

Data yang ada di Dinas Kelautan, sampai 16 Februari 2024, produksi perikanan tangkap tercatat sebanyak 265 ton.

Sementara pada tahun 2023, PAD dari ikan tangkap melebihi target. Pemda menargetkan Rp 1 miliar, sementara yang dihasilkan mencapai Rp 1,95 miliar. 

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/20/135917078/tangkapan-ikan-berkurang-nelayan-pangandaran-mulai-masuki-paceklik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke