Salin Artikel

Pemilihan Ulang di Indramayu, Jumlah Pemilih Turun

Proses PSU yang berlangsung sejak pagi hingga siang berjalan lancar, tapi partisipasi pemilih sedikit menurun.

Ketua KPU Kabupaten Indramayu, Masykur, menyampaikan tiga tempat pemungutan suara (TPS) yang melaksanakan PSU yakni TPS 12 di Kecamatan Bongas, TPS 03 di Kecamatan Lelea, dan TPS 15 di Kecamatan Anjatan.

Masykur menjelaskan, TPS 03 Kecamatan Lelea memiliki 253 daftar pemilih tetap (DPT).

Namun, hanya 167 pemilih hadir dan memberikan suara di PSU. Jumlah ini lebih sedikit dibanding DPT yang memberikan pada 14 Februari lalu, yang mencapai 182 DPT.

Begitu juga yang terjadi di TPS 12 di Kecamatan Bongas yang memiliki sebanyak 280 DPT.

Petugas mencatat 164 pemilih hadir pada PSU, dan lebih sedikit dibanding pada 14 Februari lalu yang mencapai 205 pemilih.

Hal serupa juga terjadi di TPS 15 di Kecamatan Anjatan yang memiliki sebanyak 277 DPT.

Petugas mencatat 180 pemilih hadir pada PSU dan lebih sedikit dibanding pada 14 Februari yang mencapai 196

"PSU berjalan aman, lancar, namun hanya saja partisipasi nya menurun sedikit di banding pada pemungutan suara 14 Februari lalu," kata Masykur saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/2/2024) malam.

Menurutnya, partisipasi pemilih ini diduga dikarenakan adanya pemilih yang masih harus bekerja, tidak seperti pada 14 Februari lalu, yang mendapatkan kesempatan libur serentak dari pemerintah.

Atas dasar itu, sebagai KPU yang telah lebih awal melaksanakan PSU, Masykur memberikan saran kepada TPS di daerah lain yang akan melakukan PSU untuk benar-benar memassifkan sosialisasi dengan menggunakan seluruh perangkat.

Pertama, KPU harus memastikan petugas PPK serta KPPS melakukan sosialisasi secara massif kepada seluruh warga di lokasi TPS tersebut.


KPU juga harus berkoordinasi dengan Perangkat Desa, Kepala Dusun, Ketua RW hingga RT di tiap TPS yang akan dilakukan PSU.

"Woro-woro secara massif sangat penting. sosialisasi secara door to door dan juga menggunakan TOA pengeras suara di mushala. Tantangan PSU adalah menurunnya pemilih, maka harus massif," tambah Masykur.

Hal ini penting dilakukan oleh semua pihak guna tetap menjaga dan melayani hak pemilih yang sempat diulang karena masalah prosedural.

Masykur menerangkan, mekanisme PSU di KPU Kabupaten Indramayu, telah melalui rekomendasi dari Bawaslu dan telah dikaji secara matang.

Bahkan, KPU Kabupaten Indramayu juga telah berkoordinasi dengan KPU Provinsi Jawa Barat untuk kesiapan teknis, logistik, dan lainnya.

PSU ini digelar lantaran adanya sejumlah warga yang pindah lokasi pencoblosan, namun tidak menyertakan surat pindah atau daftar pemilih tambahan (DPTb).

Hal ini menjadi masalah yang mensyaratkan dilakukan PSU.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/21/204740978/pemilihan-ulang-di-indramayu-jumlah-pemilih-turun

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com