Salin Artikel

Tanaman Endemik di Tahura Djuanda Bandung Diduga Dirusak Pemotor Trail

Kerusakan tersebut diduga oknum pengendara motor trail. 

Dalam video yang diunggah @tahuradjuanda.official tersebut, tampak seorang pria yang mengenakan jaket hitam tengah berjalan di jalur motor trail.

Pria tersebut menceritakan soal kerusakan tanaman endemik di Tahura Bandung yang diduga dilindas oknum pengendara motor trail. 

"Halo sobat Tahura. Kita berada di salah satu kawasan Tahura Ir H Djuanda. Di mana di sini ditemukan adanya jalur motor cross atau motor trail. Kita bisa melihat dampak kerusakannya seperti apa. Ini dampaknya sampai satu kilometer jaraknya dengan lebar 2 meter. Bisa dibayangkan kerusakan oleh kendaraan roda dua dalam hal ini motor trail. Ayo sobat Tahura mari kita jaga lingkungan agar keberadaan hutan dan keanekaragaman kita lindungi untuk masa depan anak cucu kita. Salam konservasi!" kata cerita pria dalam video tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tahura Ir H Djuanda Bandung Luthfi Erizka membenarkan lahan yang rusak tersebut merupakan lahan Tahura dan masuk wilayah Baru Tunggul.

"Betul (lahan tahura), sekarang kalau lihat jalur aja itu sudah cukup dalam jalurnya tergerus oleh ban motor," kata Lutfi dihubungi, Kamis (22/2/2024). 

Menurut Luthfi , di kiri kanan jalur yang tergerus tersebut terdapat tanaman endemik yang rusak diduga akibat aktivitas tersebut.

"Ada tanaman rusak juga, tanamannya pada patah terinjak atau tidak dengan tertendang atau seperti apa, kurang lebih sekitar 300 meteran panjang yang rusaknya. Hampir setengahnya lah dari total akses jalan tersebut," ucapnya. 

Luthfi menduga oknum pemotor trail itu masuk dari akses jalan yang biasa digunakan warga kampung tidak jauh dari lahan konservasi tersebut.

"Nah, ini kurang lebih ada akses jalan di dalamnya itu memang untuk warga. Yang bisa dipergunakan oleh warga sekitar 700 meter, jadi ada perkampungan di dalamnya itu tapi tidak di kawasan kami perkampungannya, itu kalau tidak salah di lahannya Perhutani," ucapnya. 

"Nah, aksesnya itu melalui pintu kami, nah kadang suka digunakan oleh oknum tersebut, yang enggak jelas yang menggunakan motor trail, seolah menjadi jalur lintasan motor sehingga merusak keanekaragaman flora kurang lebih 300 meteran kanan dan kirinya tanaman yang baru ditanami dan sudah berumur sekian tahun itu pada patah dan rusak," tambahnya. 

Meski begitu, kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh event motor trail.

Pasalnya, Tahura Bandung tidak pernah memberikan izin untuk acara apapun di sekitar wilayah konservasi. 

"Tapi ini bukan event, kami tidak pernah memberikan izin untuk event apapun masuk ke situ karena itu betul-betul dilindungi dan haram lah kalau untuk merusak atau menebang pohon yang terlindung. Kecuali pohon tersebut memang akan menyebabkan dampak misalkan mau tumbang, mati, itu boleh kita pangkas," ucapnya.


Sampai saat ini, pengelola Tahura Bandung belum mengetahui identitas oknum pemotor trail yang memasuki wilayah konservasi tersebut.

Penjagaan wilayah konservasi pun bekerja sama dengan warga sekitar mengingat kurangnya sumber daya manusia (SDM). 

"Tidak ada yang jaga di sana hanya melakukan monitoring, maka kami kerja sama dengan warga sekitar, intinya mah ada saja yang masuk ke situ. Lolos dari pengawasan kami," katanya. 

Luthfi menegaskan ada aturan dan sanksi bagi pelanggar di wilayah konservasi.

Diharapkan masyarakat untuk tidak merusak di wilayah hutan konservasi dan menjaga alam ini untuk keberlangsungan. 

"Kalau merusak lahan itu sanksinya jelas itu ada aturannya," ucapnya.

Nantinya pengawasan akan dilakukan setiap hari, dengan memperbaiki portal-portal dan rambu-rambu larangan di wilayah konservasi Tahura.

"Mungkin ada yang tidak tahu bahwa ini adalah kawasan konservasi. Semuanya kita perbaharui," ucapnya.

Sebelumnya, aksi pemotor trail juga sempat merusak kawasan hutan konservasi di Bumi Perkemahan Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung pada Maret 2023.

Bahkan, media sosial pun sempat menyoroti soal petani kebun pisang di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang murka dan meminta ganti kepada pengendara motor trail yang merusak kebunnya pada 7 Januari 2024.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/22/202004878/tanaman-endemik-di-tahura-djuanda-bandung-diduga-dirusak-pemotor-trail

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke