Salin Artikel

Mayat Terbungkus Kain di Puncak, Diduga Terkait Praktik BDSM

 

Dugaan itu mencuat berdasarkan pengakuan pelaku yang ditangkap.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, aktivitas tersebut dilakukan atas kesepakatan kedua pihak, antara pelaku dan korban.

“Pelaku sendiri, pengakuannya sudah melakukan perilaku seks ini sebanyak 10 kali. Dua kali di wilayah Cianjur dan sisanya di Jakarta,” kata Tono kepada Kompas.com di Markas Polres Cianjur, Jumat (23/2/2024).

Sebelum pembunuhan terjadi, terang dia, antara korban dan pelaku membuat janji dan sepakat bertemu di salah satu hotel di kawasan Cipanas Puncak, Cianjur.

“Korban datang dari Bandar Lampung ke Cipanas hari Minggu. Jasad korban kemudian ditemukan tiga hari setelah, Rabu,” ujar dia.

Tono mengungkapkan, korban dan pelaku berkenalan di Facebook sebagai sesama pengikut BDSM.

Keduanya, sambung dia, bahkan sepakat untuk memberi uang Rp 1 juta apabila bisa saling memuaskan.

“Namun, pelaku kesal dengan perilaku korban hingga meninggalkannya dalam keadaan terbungkus kain dan terlilit lakban,” ujar Tono.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap terduga pembunuh AR (32) yang jasadnya ditemukan terlilit kain di salah satu hotel di kawasan Puncak, Cianjur.

Pelaku berinisial YD alias AD (24) diringkus di rumahnya, daerah Gadog, Kecamatan Pacet, Cianjur, Rabu (21/2/2024) pagi.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan pelaku dan di lokasi kejadian, di antaranya gunting, kain zentai hitam, baju kostum zentai, topeng hitam, lakban, dan pelumas.

https://bandung.kompas.com/read/2024/02/23/162911878/mayat-terbungkus-kain-di-puncak-diduga-terkait-praktik-bdsm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke