Salin Artikel

Hari Ketiga Banjir Rendam Cirebon, 46.617 Rumah di 9 Kecamatan Terdampak

Warga terdampak belum dapat banyak beraktivitas. Mereka memohon perhatian serius pemerintah untuk melakukan penanganan.

Pantauan Kompas.com di lokasi, air masih masuk ke rumah warga dan menggenangi seluruh ruangan hingga bagian paling belakang.

Ketinggian permukaan air berkisar 30 sentimeter, dari yang sebelumnya meninggi hingga mencapai 70 sentimeter.

Bahkan di jalan raya yang menghubungkan antar blok dan desa lain, ketinggian air sempat mencapai sekitar 100 sentimeter.

Pemukiman yang dekat dengan wilayah pesisir ini sudah digenangi sejak Selasa malam.

"Jam 6 sampai 9 malem di hari Selasa, hujan gede banget, terus setelah itu, air langsung ke sini, banjir tinggi sekali. Tengah malem langsung ngungsi, air tinggi," kata Isa, salah satu warga, saat ditemui di rumahnya, Kamis (7/3/2024) siang.

Isa menyebutkan, banjir kali ini terjadi dalam waktu singkat dengan intensitas yang tinggi.

Banjir kali ini diakibatkan sungai yang berada di dekat rumahnya, meluap. Isa memohon kepada pemerintah untuk segera memperbaiki sungai sungai yang dangkal.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya menyebut, penanganan banjir langsung dilakukan tim gabungan secara serentak sejak hari pertama pada Selasa (4/3/2024). Fokus utama pertama adalah evakuasi para korban yang terdampak.

Tim selanjutnya melakukan penanganan di pengungsian sambil melakukan asesmen dan pendataan secara bertahap.

Pasalnya, sejak Selasa hingga Kamis, banjir terus meluas hingga merendam 37 desa yang tersebar di sembilan kecamatan.


Deni merinci data terbaru yang dirilis tim pendataan, yakni banjir merendam 42.617 unit rumah yang dihuni sebanyak 160.414 jiwa dengan 35.720 kepala keluarga, dan 2.869 jiwa di antara mengungsi.

Sebanyak dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam musibah banjir ini.

"Kondisi banjir terparah berada di Kecamatan Waled, karena berdekatan langsung dengan bagian hulu di Kabupaten Kuningan, tapi hari ini sudah mulai surut. Yang belum surut di bagian hilir, yakni Kecamatan Gebang," kata Deni saat ditemui Kompas.com di Kecamatan Ciledug.

Berdasarkan data, banjir kali ini, tambah Deni terjadi setelah intensitas hujan yang sangat deras di banyak wilayah, yakni Kabupaten Cirebon dan juga Kabupaten Kuningan yang berada di wilayah hulu.

Intensitas hujan yang tinggi ini membuat debit aliran sungai meningkat drastis dua kali lipat.

Contohnya debit di Sungai Ciberes yang berada di Desa Ciuyah, Kecamatan Waled.

Bendungan ini biasanya mencapai 70 sentimeter di titik permukaan air, tapi meningkat menjadi 140 sentimeter yang melebihi kapasitas sungai, sehingga limpas atau meluap ke seluruh pemukiman sekitar. Hal sama juga terjadi di sungai lainnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/03/07/185607778/hari-ketiga-banjir-rendam-cirebon-46617-rumah-di-9-kecamatan-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke