Salin Artikel

Kasus DBD di Jabar Terus Meningkat, sampai Maret 2024 Ada 7.654 Kasus

Sejak awal 2024 hingga Jumat (8/3/2024) tercatat ada sebanyak 7.654 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi mengatakan, peningkatan kasus DBD di Jabar terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peralihan cuaca dengan curah hujan yang cukup tinggi hingga kebiasaan masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

"Ada 7.654 kasus dengan total kematian ada 71 kasus saat ini di Jabar," ujarnya usai kegiatan Jabar Tanggap Demam Berdarah Dengue, Wujudkan Jawa Barat Bebas DBD di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (8/3/2024).

Dia menyebutkan, ada tiga daerah di Jabar dengan kasus DBD tertinggi yakni Kota Bogor sebanyak 800 kasus, Kabupaten Subang 800 kasus dan Kabupaten Bandung Barat sebanyak 700 kasus.

Selain itu, di tiga daerah tersebut angkanya kematian akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti pun cukup tinggi.

"Kasus kematian tertinggi di Kota Bogor, Kabupaten Subang dan KBB," tambah Vini.

Vini mengaku, Dinkes Jabar telah melakukan upaya pencegahan meningkatknya kasus DBD dengan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Fasilitas Kesehatan per Desember 2023.

Selain itu, seluruh tenaga medis di Jabar pun diberikan pembekalan pengetahuan untuk menekan angka kasus DBD.

Lalu sosialisasi kepada masyarakat pun terus dilakukan untuk menjaga lingkungan dan tetap waspada.

"Ini soal lingkungan, tanpa menyelesaikan tempat kembang biak nyamuk ini, kasus ini tak akan selesai," kata Vini.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin sudah menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit untuk siaga. 

"Kami juga minta kepada seluruh rumah sakit agar siaga untuk antisipasi," kata Bey.

"Untuk langkah preventifnya Dinkes dan Puskesmas saya minta terus lakukan edukasi ke masyarakat. Layanan kesehatannya juga agar bersiap siaga," tambahnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/03/08/144953878/kasus-dbd-di-jabar-terus-meningkat-sampai-maret-2024-ada-7654-kasus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke