Salin Artikel

Polres Disebut Bisa Buka Sirekap, Massa Demo di Mapolresta Bandung

Massa aksi menamakan diri Aliansi Masyarakat Pemilu Damai itu terlihat berkumpul di dekat Mapolresta Bandung sejak pukul 16.30 WIB.

Lengkap dengan pelbagai atribut demontrasi, mereka mulai melakukan orasi sambil membakar ban bekas.

Mereka menuntut keterbukaan pihak kepolisian yang diduga bisa mengakses Sirekap Pemilu 2024.

Koordinator Aksi, Adriansyah Rizki Oktavianto mengatakan aksi mereka didasari atas kecintaan warga terhadap proses demokrasi.

Ardiansyah mengaku aksi ini merupakan imbas dari unggahan Pengamat Bidang Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie di akun Instagram-nya.

Di sana, Connie menyebut Kepolisian di tingkat polres bisa mengakses Sirekap Pemilu 2024.

"Kami aktif bermedia sosial. Kami melihat beberapa waktu tadi Connie meng-upload sebuah foto di Instagram."

"Caption dalam foto tersebut mengatakan, polres itu punya akses ke Sirekap dan polres bisa mengedit form C1," kata Adriansyah.

Usai membaca unggahan tersebut, Adriansyah dan Aliansi Masyarakat Pemilu Damai tergerak untuk menanyakan dan meminta penjelasan terhadap pihak Kepolisian di Polresta Bandung dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung.

"Kami melaksanakan aksi untuk menanyakan secara langsung apakah hal tersebut benar atau tidak."

"Karena di tengah situasi pascapemilu yang damai ini memperkeruh suasana. Apalagi kalau itu benar Polres ini bisa mengakses Sirekap dan mengedit C1. Itu kan menjadi sebuah pelanggaran, kami geram," ujar dia.

Menurut dia, isu terkait aparat penegak hukum dalam hal ini Polisi yang bisa mengakses Sirekap Pemilu 2024 harus bisa dibuktikan secara detail dan gamblang.

Apabila, isu tersebut merupakan kebohongan, Adriansyah mengaku akan melaporkan Connie Rahakundini Bakrie.

"Iya, penyebar berita hoaks. Karena statement-nya itu tanpa dasar. Kalau misalnya dia punya dasar, dia punya bukti, ya itu kongkret."

"Kalau ini kan dia hanya mengeluarkan statement, dibaca masyarakat banyak, membuat gaduh, sedangkan ini tidak ada buktinya."

"Itu kan konten hoaks atau berita tidak benar. Kami akan menuntut dan melaporkannya," ujar Adriansyah.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Kota Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo membantah tudingan massa aksi.

Kusworo mengatakan, pihak kepolisian tidak memiliki kewenangan untuk mengakses Sirekap Pemiku 2024.

"Kami sampaikan dan kami jelaskan bahwa tidak ada akses, tidak ada aplikasi tidak ada kesempatan bagi polisi untuk mengakses aplikasi sirekap ataupun mengedit C1," jawab dia.

Kusworo menjamin, selama penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kabupaten Bandung netralitas Polri bisa dibuktikan

"Tugas kami netral sebagaimana amanah Undang-undang kami hanya mengamankan," kata Kusworo.

Kusworo lantas meminta massa aksi untuk menanyakan langsung kepada orang-orang yang melemparkan isu tersebut.

"Bisa dibuktikan, demi Allah saya jawab kami tidak memiliki akses untuk mengedit aplikasi Sirekap atau bahkan mengisi dan mengedit C1."

"Silakan tanyakan ke yang memberitakan apa dasarnya polisi bisa memiliki akses untuk mengedit aplikasi sirekap ataupun C1."

"Atau bahkan bisa ditanyakan ke KPU apakah betul polisi memilki akses untuk mengedit aplikasi sirekap atau C1," sebut dia.

Mengutip Instagram pribadi Connie Rahakundini Bakrie yang mengunggah foto bersama Mantan Wakapolri Jenderal Oegroseno dan Sekjen PDI-Perjuang Hasto.

Dalam unggahan tersebut Connie menulis "Pak Jendral Oegroseno mantan Wakapolri mengatakan bahwa, polres-polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan C1 bisa diisi dari polres."

https://bandung.kompas.com/read/2024/03/19/205322878/polres-disebut-bisa-buka-sirekap-massa-demo-di-mapolresta-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke