Salin Artikel

Saat Warga Cirebon Berdesakan dan Saling Dorong demi Tukar Uang Baru...

Mereka bahkan terlibat aksi saling dorong untuk berebut posisi antrean agar dapat menukarkan uang pecahan baru secara offline.

Sejumlah warga terpantau sudah mengantre sejak pagi hari.

Sebelumnya, Bank Indonesia memberikan kesempatan kepada warga yang telah mendaftarkan diri secara online dalam situs pintar.bi.go.id.

Nah, warga yang telah datang dan mengantre sejak pagi diminta bersabar untuk menunggu warga yang mendaftar secara online selesai.

Nurhayati, warga Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, mengaku kecewa lantaran belum juga dilayani meski telah antre sejak pagi.

Bahkan, dia mengaku telah mencoba ke kantor Bank Indonesia yang berada di Jalan Cangkol pada hari sebelumnya, dan tetap diarahkan ke depan Masjid Raya At-Taqwa.

"Kalau di Cangkol susah, katanya suruh ke Grage City dan At-Taqwa, jadi saya ke sini, dari jam setengah enam pagi tadi, saya jauh dari Gempol. Saya offline karena enggak bisa masuk online."

"Kecewalah gantian, offline dan online," kata Nurhayati.

Dia mengaku kecewa lantaran petugas memberi prioritas warga yang mendaftar online, sedangkan warga lain diminta menunggu.

Dia hanya berharap petugas seimbang memberikan kesempatan kepada pengantre online dan juga offline.

Bahkan, warga yang mendaftar secara offline, kata Nurhayati, akhirnya mendapat pembatasan nilai penukaran, dari semula Rp 4.000.000 menjadi Rp 1.800.000.


Berdesakan dan saling dorong

Usai pendaftar online dinyatakan habis, petugas mengumumkan kesempatan untuk pendaftar offline.

Seketika warga yang sedang duduk langsung berdiri dan memenuhi barisan. Sejumlah warga tampak berdesakan dan bahkan saling dorong.

Petugas kepolisian dan TNI sempat berniat membantu proses ini. Namun, jumlah warga yang terlalu banyak sulit diatur sehingga penukaran sempat terkendala.

Petugas gabungan yang tampak kewalahan akhirnya memilih 10 orang pertama untuk menukarkan uang lamanya dengan uang baru.

Hingga kapasitas uang pecahan baru habis, antrean pun masih panjang, dan sejumlah warga tidak kebagian.

Yuniar Dwinanto, Pelaksana Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah, Bank Indonesia, menyebut aksi warga terjadi karena ketidakpahaman akan prosedur.

"Jadi, kita edukasi juga masyarakat ya, agar ayo daftar online. Meski demikian, kami tetap ada kuota untuk yang offline, tapi terbatas."

"Jadi untuk masyarakat yang belum dapat menukarkan offline hari ini, kami minta maaf, karena bawa modal uang barunya pun terbatas, sudah habis," tambah Yuniar.

Pada tahun 2024, BI Cirebon menyiapkan uang pecahan baru senilai Rp 3,9 triliun untuk melayani kebutuhan masyarakat yang hendak menukarkan uang pecahan baru.

Transaksi penukaran uang kertas pecahan baru ini akan berlangsung sekitar dua pekan, sejak Kamis (21/3/2024) hingga Kamis (7/4/2024).

https://bandung.kompas.com/read/2024/03/21/161211978/saat-warga-cirebon-berdesakan-dan-saling-dorong-demi-tukar-uang-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke