Salin Artikel

Cerita Relawan Betapa Sulitnya Distribusikan Bantuan ke Gaza

BANDUNG, KOMPAS.com - Relawan Rumah Zakat menceritakan betapa sulitnya mendistribusikan bantuan ke Gaza, Palestina.

"Begitu sulit untuk masuk ke sana (Gaza)," ujar Chief Program Officer Rumah Zakat, Muhammad Sobirin kepada Kompas.com menceritakan pengalaman para relawannya, Senin (25/3/2024).

Di perbatasan Rafah, ribuan truk yang mengangkut bantuan sudah mengantre. Namun otoritas setempat hanya memperbolehkan 20-50 truk yang masuk ke Gaza.

Bantuan tersebut kemudian dialihkan ke truk yang sudah disiapkan otoritas. Sedangkan truk yang sebelumnya kembali ke perbatasan Rafah.

"Sebenarnya jangankan ke Rafah, keluar dari bandara saja sudah susah. Check point-nya banyak," ucap dia.

Karena itu, dalam menyalurkan bantuan, pihaknya bekerja sama dengan orang lokal. Mereka yang membantu menyalurkaan bantuan di Gaza ataupun Tepi Barat.

"Melalui mereka kami bisa memberikan bantuan. Butuh apa, lalu kontak ke dalam, misalnya untuk penyaluran ifthar," ungkap Sobirin.

Kondisi Gaza Utara

Saat ini, sambung Sobirin, situasi di Gaza Utara sudah tidak ada makanan, baik itu beras ataupun ayam. Bantuan pun dimasak secara umum.

Nantinya anak-anak, ibu-ibu, dan warga Gaza lainnya akan membawa wadah seadanya untuk tempat makanan, baik itu panci ataupun mangkok. Mereka yang tidak memiliki wadah, akan menggunakan baju mereka sebagai tempat makanan.

"Di Gaza bagian tengah masih ditemukan roti. Jadi alurnya bantuan itu dari selatan. Kemudian masuk ke tengah, harga naik. Kemudian ke utara, harga lebih naik lagi," tutur dia.

Karena itu pihaknya tidak bisa berjanji manis kepada para donatur. Karena kondisinya seperti ini, ia tidak bisa menjanjikan bantuan sampai, apalagi dengan diberi label dari siapa.

"Para donatur paham, karena kondisi Gaza bukan bencana alam biasa seperti di Cianjur yang bebas memberikan bantuan sampai macet. Hanya pertolongan Allah yang bisa membantu," kata Sobirin.

Meski demikian, Rumah Zakat terus menyalurkan bantuan untuk Palestina. Hingga kini, sebanyak 11.500 paket berbagi ifthar, 400 paket sayuran, 7 ton kurma, dan 100 paket food basket sudah disalurkan.

“Alhamdulillah hingga 13 Ramadhan total penerima manfaat program Ramadhan Rumah Zakat sebanyak 99.454 penerima manfaat atau 28,42 persen dari target," ujar CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha.

Irvan mengaku, antusiasme masyarakat Indonesia dalam membantu saudara-saudara di Gaza sangat tinggi.

"Mohon doanya supaya proses distribusi bantuan Ramadhan untuk Palestina berjalan lancar,” tutur Irvan.

Lembaga yang 18 kali berturut-turut mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ini membuka donasi untuk Palestina. Bisa offline maupun online.

https://bandung.kompas.com/read/2024/03/25/194943178/cerita-relawan-betapa-sulitnya-distribusikan-bantuan-ke-gaza

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke