Salin Artikel

Jelang Arus Mudik, Perbaikan Tol Palikanci Cirebon Dikebut

Perbaikan berupa penambahan lajur dari dua menjadi tiga lajur, ditargetkan selesai hari ini, Selasa (26/3/2024) siang.

Penambahan kapasitas ini mempersiapkan momen arus mudik dan arus balik yang diprediksi akan mengalami peningkatan kendaraan.

Pantauan Kompas.com di lapangan, sejumlah pekerja mengerjakan penambahan lajur di ruas tol Palikanci Kilometer 208 arah Jawa Barat menuju Jakarta.

Mereka melakukan pengerjaan berupa penebalan aspal yang berjarak sepanjang lebih dari dua kilometer.

Imam Zarkasih, Manager Operasional PT Jasa Marga Cirebon menyampaikan, sebelum pengerjaan, lajur yang diperbaiki merupakan parit tanah yang menjadi pembatas tengah antara jalur Jakarta menuju Jawa, dan Jawa menuju Jakarta.

Namun, karena beban kendaraan yang terus bertambah dan kian padat di tiap tahunnya, PT Jasa Marga Tol Palikanci memutuskan melakukan penambahan lajur dari yang semula menjadi tiga lajur.

"Untuk mempersiapkan arus mudik dan balik 2024 ini, kami melakukan perbaikan berupa pelebaran penambahan kapasitas lajur di depan rest area 208," kata Imam saat ditemui Kompas.com, Senin (25/3/2024) petang.

Penambahan lajur ini dilakukan sepanjang dua kilometer lebih. Perbaikan ini mutlak perlu dilakukan guna meningkatkan pelayanan. Hal ini berdasarkan evaluasi di tiap arus mudik dan juga arus balik.


Imam menjelaskan, di tahun-tahun sebelumnya, pada puncak arus mudik dan balik, Rest Area KM 207 untuk kendaraan dari arah Jakarta, dan KM 208 untuk kendaraan dari arah Jawa, penuh dan membludak.

Para pemudik yang membutuhkan rest area menumpuk di pintu masuk rest area.

Atas dasar itu, PT Jasa Marga Tol Palikanci bersama kepolisian menerapkan rekayasa arus lalu lintas berupa kontraflow.

Kendaraan pemudik melompati rest area 208 karena terlampau padat, dan kendaraan pemudik lain bisa langsung melintas.

"Nah kita mengantisipasi arus balik ini, yang biasanya di tahun sebelumnya kita lakukan kontraflow melompati 208. Namun, sekarang bisa menggunakan lajur tambahan, sehingga diharapkan dapat mengurai penumpukan," terang Imam.

Selain perbaikan berupa penambahan kapasitas ruas lajur, pekerja juga memindahkan barrier atau pembatas beton dari semula di tengah menjadi di pinggir. Pengerjaan ini sudah dimulai bulan lalu, dan ditargetkan selesai lima belas menjelang Idul Fitri atau hari ini.

https://bandung.kompas.com/read/2024/03/26/103919378/jelang-arus-mudik-perbaikan-tol-palikanci-cirebon-dikebut

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com