Salin Artikel

Tangis Yuni Saat Tahu Balitanya Meninggal di Pangkuannya dalam Perjalanan Bandung ke Purwakarta

Ia tak menyangka anak keduanya meninggal dalam perjalanan dari Cicalengka, Kabupaten Bandung ke kampung halamannya di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Yuni memutuskan pulang ke Purwakarta setelah mendapat perlakuan tak menyenangkan dan diusir suaminya, Ujang Mulyadi (31).

Anaknya meninggal dunia diduga setelah mendapatkan kekerasan dari suaminya pada Kamis (4/4/2024).

"Jadi posisi saya lagi disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang anak sudah basah kuyup, terus engga lama dibawa nongkrong sama suami," kata Yuni saat ditemui Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih, Jumat (5/4/2024).

"Kemudian, pas pulang nongkrong, anak tuh tiba-tiba masuk kamar, ngeluh sakit, perutnya sakit habis itu muntah-muntah dari sore sampai malam," tambah dia.

Menurut Yuni, pada Kamis malam, suaminya menyuapi BTM secara paksa. Bocah empat tahun itu menolak makanan yang diberikan Ujang.

Ternyata penolakan itu membuat Ujang marah dan melakukan kekerasan fisik pada BMT. Tak hanya itu. Ujang juga mengusir Yuni dan dua anaknya.

"Akhirnya pulang ke Purwakarta, naik bus dari Bandung. Sampai di Purwakarta pagi ini, Jumat (5/4/2024)."

"Turun dari bus itu lanjut naik angkot, tapi sebelum pulang mau laporan dulu ke polisi. Di kantor polisi baru ketauan anak itu sudah kaku, sudah meninggal," ucap Yuni sambil menangis.

Yuni yang sebelumnya melaporkan kejadian kekerasan itu ke Polsek Purwakarta Kota itu langsung dilarikan ke RSUD Bayu Asih untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Nanun BMT dinyatakan sudah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

Isak tangis Yuni pun pecah selama mengantarkan jasad anak keduanya itu dari kamar IGD ke ruang jenazah.

Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha, membenarkan ada kasus dugaan KDRT hingga mengakibatkan seorang anak meninggal dunia.

"Sudah ditangkap pelakunya dan kini sedang kami dalami," ujar Oliestha, Jumat (5/4/2024).

Menurut, Oliestha, awalnya Polres Purwakarta yang menangani kasus ini. Laporan polisinya juga dibuat di Purwakarta.

"Namun karena TKPnya ada di sini (di Cicalengka), kemudian berkoordinasi dengan kami," kata Oliestha.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Muchammad Arwin Bachar menyebutkan dari pemeriksaan awal, ditemukan bekas kekerasan fisik pada jasad BMT.

"Secara kasat mata pada pemeriksaan awal di RSUD Bayu Asih Purwakarta memang ada bekas kekerasan fisik di sejumlah titik pada tubuh korban," ucap dia pada Jumat (5/4/2024).

"Namun, untuk lebih pastinya, korban akan diotopsi terlebih dahulu," tambah dia.

Ia menyebut BMT meninggal dalam perjalanan dari Bandung ke Purwakarta. Saat tiba di Purwakarta pada Jumat (5/4/2024), sang ibu menyadari bahwa anaknya sudah dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Ibu korban yang awalnya ingin melaporkan kejadian kekerasan suaminya itu, akhirnya meminta tolong kepada pihak polisi untuk mencari tahu kondisi anaknya itu," ucap Arwin.

Setelah dilarikan ke RSUD Bayu Asih, lanjut Arwin, BTM dinyatakan telah meninggal dunia.

"Kini kasus tersebut sudah ditangani oleh Polresta Bandung dan pelaku juga dikabarkan sudah ditangkap," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M. Elgana Mubarokah | Editor: Reni Susanti), Tribun Jabar

https://bandung.kompas.com/read/2024/04/06/095900578/tangis-yuni-saat-tahu-balitanya-meninggal-di-pangkuannya-dalam-perjalanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke