Salin Artikel

Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Ijal sakit hati karena korban tak kunjung membayar upah pelaku dua hari bekerja.

Diketahui Didi merupakan tenaga honorer di Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM), salah satu unit kerja di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan di Kota Cimahi.

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan, pembunuhan ini terjadi pada 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB.

Kejadian ini berawal saat Ijal datang ke rumah Didi untuk menagih upah setelah merapikan rumah korban sebesar Rp 300.000. 

Namun, terjadi cekcok antara antara pelaku dan Didi. Ijal kemudian mengambil kunci pipa di sekitar rumah Didi, kemudian tiga kali menghantam korban dengan kunci tersebut hingga korban roboh dan meninggal dunia.

Setelah menyadari Didi sudah tak bernyawa, Ijal berusaha menghilangkan jejak dengan mengubur pelaku di bawah lantai dapur rumah korban.

Ijal membuka keramik lalu menggali lubang dengan kedalaman 70 sentimeter. Jenazah kemudian dimasukkan paksa ke dalam lubang tersebut.

Lubang kemudian ditutup rapi dengan keramik warna yang sama untuk menghilangkan kecurigaan. 

Diketahui bahwa pelaku merupakan tukang kebun yang juga punya keahilan dalam bertukang. 

"Setelah pelaku menghabisi korban, kemudian pelaku membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk merapikan TKP, membereskan TKP (memasang keramik ulang) sehingga TKP itu benar-benar bersih," kata Aldi di lokasi kejadian, Selasa (16/4/2024).

Pelaku kemudian membawa kabur barang berharga milik korban, yaitu ponsel, sertifikat rumah, dan dua sepeda motor.

Satu sepeda motor telah dijual dan hingga kini masih dicari pihak kepolisian.

"Satu unit motor sudah dijual, ini sedang kami cari. Kemudian yang satu disimpan di rumah pelaku, sertifikat juga masih disimpan. Jadi untuk sementara, barang hilang yang diambil pelaku yaitu motor dua, sertifikat, kemudian handphone," sebutnya.

Setelah berhasil mengambil barang berharga korban, Ijal kabur ke Jakarta dan kembali lagi ke Cianjur hingga akhirnya ditangkap pada Senin (15/4/2024) malam.

Polisi meminta Ijal menunjukkan lokasi jenazah Didi. Pelaku menunjukkan satu ruang kosong di bagian belakang rumah korban yang rapi tanpa ada kerusakan.

Bagaimana polisi mengetahui ini kasus pembunuhan?

Polisi bisa mengungkap kasus ini berawal dari laporan pihak keluarga korban terkait hilangnya Didi pada 30 Maret 2024.

Keluarga awalnya berkali-kali menghubungi Didi, tapi tidak ada jawaban. Keluarga kemudian mendatangi rumah Didi yang ternyata dikunci.

Pihak keluarga memanggil sepupu Didi yang juga bekerja di instansi yang sama dengan korban.

Sepupu Didi mempunyai duplikat kunci. Keluarga akhirnya bisa masuk ke dalam rumah.

Keluarga dan polisi kemudian memeriksa rumah korban, tapi tidak ada yang janggal.

Beberapa hari kemudian, keluarga menggelar pengajian di rumah korban. 

Di dalam kamar, keluarga melihat ada tempat tidur dalam posisi berdiri. Keluarga kemudian merapikan kasur itu.

Namun, ada kejanggalan, di mana kasur tersebut robek. Keluarga kemudian menyadari bahwa dua unit motor milik korban hilang.

Keluarga kemudian melaporkan kembali kejadian itu ke polisi pada 7 April.

Polisi kemudian menanyakan ke sejumlah warga sekitar. Warga menyebut bahwa sudah lama tidak melihat Didi dan Ijal.

Polisi menelusuri kontak terakhir korban dan menemukan bahwa yang terakhir dihubungi adalah Ijal si tukang kebun.

Polisi mencari pelaku yang ternyata sempat kabur ke Jakarta dan kembali ke Cianjur. Penangkapan kemudian dilakukan.

https://bandung.kompas.com/read/2024/04/16/154117278/kronologi-tukang-kebun-di-bandung-barat-bunuh-honorer-dan-kubur-mayatnya-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke