Salin Artikel

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Kasus ini pertama kali mencuat setelah akun @petanirumah curhat di akun media sosial X karena merasa menjadi korban pungli di area parkir dan penitipan sepatu.

Korban mengaku terpaksa merogoh kocek hingga Rp 25.000 untuk parkir kendaraan, dan juga diharuskan membeli kantung plastik seharga Rp 5.000 untuk menyimpan sepatunya.

Keluhan ini pun langsung direspons oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan menggelar inspeksi mendadak (sidak).

Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman menemukan ada tiga titik yang terindikasi menjadi kawasan pungli di areal Masjid Al Jabbar.

Ketiga lokasi tersebut yakni area parkir, lokasi penitipan sepatu dan juga angkutan odong-odong yang kerap digunakan oleh wisatawan untuk berkeliling area Masjid Al Jabbar.

Dia memastikan, ke depan tidak akan terjadi lagi pungli di tiga area tersebut. Para pelaku pun diancam akan diseret ke ranah hukum bila kembali melakukan aksi pungli.

"Untuk jangka pendek kami pastikan mula kemarin tak ada lagi pungutan liar di area parkir dan area penitipan alas kaki karena itu sangat rawan pungli, juga di area transportasi odong-odong," kata Herman di Masjid Al Jabbar, Selasa (16/4/2024).

Terkait dengan area parkir yang dikelola oleh pihak ketiga, Herman pun sudah meminta pengelola untuk bertanggung jawab agar kejadian pungli kemarin tidak terjadi lagi.

"Untuk area parkir seperti kita ketahui dikerjasamakan dengan Primkopti Kartika."

"Kami sudah ingatkan pihak itu untuk bertanggung jawab dan memastikan tidak boleh ada pihak lain yang menyusup ke sini, yang kemudian melakukan pungutan liar," ucap dia.

Dia menyebut, pungli yang terjadi di area parkir dilakukan oleh pihak dari luar dan bukan dari masyarakat sekitar Masjid Al Jabbar.

"Kami pastikan pelaku pungli baik yang di area parkir maupun yang menjual kantung plastik secara paksa itu bukan masyarakat sekitar sini atau mitra kami."

"Tapi itu adalah oknum dari luar yang memanfaatkan tingginya kunjungan ke Al Jabbar," sebut Herman.

Herman mengaku sudah menyiapkan evaluasi pengelolaan jangka menengah dan panjang agar pengunjung bisa nyaman, aman, dan tenang berkunjung ke Masjid Al Jabbar.

"Jangka panjangnya kami akan evaluasi, termasuk terkait kelembagaan karena perbaikan pengelolaan Al Jabbar harus komprehensif, menyeluruh, dan tidak bisa parsial."

"Tentu perlu waktu, tapi prioritas kami jangka pendek adalah masyarakat aman, nyaman, tidak ada pungli, itu saja dulu," kata dia.

https://bandung.kompas.com/read/2024/04/16/184431378/dicemari-pungli-pemprov-jabar-evaluasi-pengelolaan-masjid-al-jabbar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke