Salin Artikel

Kebakaran Hebat Pabrik Rotan di Cirebon, Diawali Suara Ledakan, 5 Mobil Terbakar

CIREBON, KOMPAS.com - Sejumlah petugas unit identifikasi Reskrim Polresta Cirebon mendatangi lokasi pabrik dan gudang rotan PT Indigo Mandiri Sejahtera di Desa Karangasem, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (22/4/2024) pagi.

Petugas akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus pemeriksaan setelah proses pemadaman dinyatakan selesai.

Proses olah TKP serta identifikasi ini dilakukan guna mencari tahu dugaan penyebab terjadinya kebakaran hebat yang menghanguskan bangunan beserta seisinya.

Eno Sudjana, Kepala Bidang Kedaruratan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Cirebon menyampaikan, proses pemadaman berlangsung tiga jam dari pukul 00.59 hingga sekitar 03.30 WIB.

Proses pemadaman memakan waktu karena kondisi api sangat besar dan objek yang terbakar sangat luas.

Api, sambung Eno, membakar dari bagian depan, tengah, hingga belakang pabrik yang memiliki luas sekitar 14.000 meter persegi. Setelah api berhasil dikendalikan, petugas melakukan pendinginan hingga sekitar pukul 07.00 WIB.

"Setelah pemadaman dan pendinginan clear, kami akan melaporkan kepada petugas kepolisian, untuk dilakukan tahapan berikutnya. Bagian belakang yang paling akhir ditangani sudah padam seluruhnya," kata Eno saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Berdasarkan informasi yang diterima, Eno menyampaikan, sebelum kebakaran hebat ini, terdapat sebuah ledakan di bagian ruang finishing atau bagian akhir.

Ledakan itu yang diduga memicu terjadinya kebakaran hebat. Namun, penyebab terjadinya ledakan masih ditelusuri.

"Sekitar pukul 00.30 WIB, sekuriti mendengar suara ledakan yang diduga dari tabung Gas Argon, kemudian mengecek sumber dari ledakan tersebut. Setelah ditelusuri didapati adanya api di ruang tengah yang digunakan sebagai ruang Finishing dan penyimpanan barang siap ekspor," tambah Eno.

Ledakan itu pun, sambung Eno, menyambar ke beberapa titik penyimpanan bahan bahan yang mudah terbakar. Hanya dalam waktu singkat, api langsung membesar dan melumat seisi ruangan di seluruh areal pabrik.

Catatan dari pengelola pabrik dan gudang rotan PT Indigo Mandiri Sejahtera, kebakaran membakar bangunan sekitar 14.000 dari total sekitar 30.000 meter persegi.

Tak hanya sekadar bangunan serta seisi ruangannya, kebakaran ini pun membakar lima mobil operasional dan dua buah kendaraan roda dua yang diduga milik karyawan.

Herry Dasa, General Manager PT Indigo Mandiri Sejahtera, menyampaikan pihaknya masih mendalami keterangan dari sejumlah petugas yang jaga malam. Termasuk di antaranya karyawan yang mendengar ledakan sebelum terjadi kebakaran hebat.

Selain itu, Herry berusaha memikirkan kondisi pesanan furniture yang terbakar. Pasalnya, dalam pekan ini, furniture yang akan dimuat dalam 10 unit kontainer siap ekspor itu terbakar seluruhnya.

Dia berusaha keras agar pesanan tersebut tetap dapat dikirim, meskipun dalam kondisi yang sulit.

"Beruntung penanganan cepat dibantu Damkar dan juga kepolisian, namun di sisi lain, saya juga memikirkan nasib karyawan dan juga pesanan yang harus saya ekspor ke beberapa negara di pekan ini," kata Herry.

Herry berusaha membangun komunikasi dan koordinasi agar proses distribusi dan ekspor tetap berjalan baik di tengah musibah yang menderanya.

Hingga berita ini dikirimkan sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah petugas Polresta Cirebon masih melakukan olah TKP dan identifikasi peristiwa kebakaran pabrik dan gudang rotan PT Indigo Mandiri Sejahtera.

https://bandung.kompas.com/read/2024/04/22/111842578/kebakaran-hebat-pabrik-rotan-di-cirebon-diawali-suara-ledakan-5-mobil

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com