Salin Artikel

50 Ton Sampah Cimahi Disulap Jadi Bahan Bakar Industri Semen Setiap Harinya

CIMAHI, KOMPAS.com - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Santiong resmi beroperasi dengan kemampuan menyerap 50 ton sampah warga Kota Cimahi, Jawa Barat, setiap harinya.

50 ton sampah ini diolah sebagian untuk pakan magot dan sampah non-organik menjadi olahan Refuse Derrived Fuel (RDF) atau keripik sampah yang dimanfaatkan menjadi bahan bakar industri semen.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, TPST Santiong merupakan TPST pertama di Jabar yang mampu mengolah sampah dan menyulapnya menjadi olahan RDF.

"TPST ini banyak. Tapi TPST Santiong ini adalah (TPST) yang terpadu betul dan diolah sampai menjadi RDF baru pertama yang ada di Jawa Barat. Saya berharap ini dicontoh dan menjadi penyemangat bagi kabupaten kota lainnya," ujar Bey usai melepas truk pengiriman perdana olahan RDF TPST Santiong ke industri semen, Senin (22/4/2024).

Olahan RDF dari TPST Santiong ini dikirim ke PT Indocement, Bogor, untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Dengan demikian, sampah Kota Cimahi mampu diselesaikan sebelum masuk ke TPA Sarimukti dengan menerapkan pengolahan berbasis siklus ekonomi.

Selain mengurangi beban TPA Sarimukti, RDF yang diproduksi dari sampah rumah tangga ini juga menyentuh isu konservasi sumber daya alam, reduksi emisi gas rumah kaca, pengurangan polusi, dan jadi energi alternatif pengganti fosil.

Meski demikian, pengolahan sampah menjadi RDF belum zero emisi. Pemerintah masih harus melakukan pengembangan untuk menekan gas emisi dampak dari pengolahan RDF.

"Iya (ada emisi) tapi minimal ini sudah ada solusi. Jadi tetap kita harus mengolah sampah dari hulu yakni rumah tangga masing-masing," sebut Bey.

Perlu diketahui, TPST Santiong dibangun dengan anggaran pinjaman pemerintah pusat ke bank dunia dengan total proyek Rp 30 miliar sebagai infrastruktur pengolahan sampah di Kota/Kabupaten DAS Citarum dalam program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP).

Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi menjelaskan, volume sampah yang diproduksi masyarakat Kota Cimahi rata-rata 226 ton setiap harinya. Dengan beroperasinya TPST Santiong, Pemkot Cimahi mampu menyelesaikan sampah lebih dari 20 persen dari produksi sampah per harinya.

Seiring pengembangannya, RDF yang diproduksi diupayakan bisa masuk ke kawasan industri Cimahi agar terbentuk siklus ekonomi Kota Cimahi yang mandiri.

"Yang kita kirim ke Indocement baru 16 ton. Nanti kita upayakan RDF masuk juga ke industri di Cimahi," jelasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/04/22/134525878/50-ton-sampah-cimahi-disulap-jadi-bahan-bakar-industri-semen-setiap-harinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke