Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Kapolsek KPC Polres Cirebon Kota, AKP Muhyiddin, mengatakan, dari hasil penyelidikan, kejadian bermula saat salah satu ABK, Hamlan menyampaikan kepada rekan-rekannya, Nono, Adil, dan Asep, bahwa teman mereka, Dayono, berada di dasar palka dengan kondisi tidak sadar.

Mereka bersama-sama mendatangi kapal dan melihat Dayono sudah tergeletak di dasar palka.

Hamlan dan Nono kemudian turun ke dasar palka yang merupakan tempat menyimpan solar untuk untuk menolong Dayono.

Namun, tiba-tiba Nono sesak napas dan langsung keluar untuk meminta bantuan kepada Adil yang berada di atas. Sampai di luar, Nono tak sadarkan diri.

Sementara, Hamlan terjatuh di palka, tapi tidak diketahui rekan lainnya.

Adil kemudian masuk ke palka, tapi kondisinya tiba-tiba lemas.

Asep kemudian datang mencoba menolong Adil. Dia berhasil menolong Adil yang dalam kondisi pingsan hingga keluar dari palka.

Namun, Asep diduga terpeleset dan jatuh ke dasar palka.

Nono, ABK yang sudah sadar, berteriak minta tolong kepada temannya yang lain, Sanipan, Koboy, dan Iklas untuk membantu mengangkat Adil.

Mereka masuk ke palka, lalu mengangkat Dayono dan terakhir Asep yang sudah tak sadarkan diri.

"Sedangkan ABK inisial H (Hamlan) saat itu tidak ditemukan. Apakah masih di bawah palka atau sudah keluar. Selanjutnya dicek kembali pada jam 15.40 WIB, ternyata masih ada satu korban lagi yang diduga Hamlan yang terjebak saat berusaha menolong Dayono," kata Muhyiddin.

Korban tewas yang bermula satu orang, bertambah menjadi tiga orang dan satu orang kritis.

Tiga ABK yang tewas bernama Dayono asal Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Asep asal Kecamatan Dukupuntang, dan Hamlan asal Langkat, Sumatera Utara. 

Sedangkan Adil, ABK yang kritis, berasal dari Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Polisi sedang menjadwalkan pemeriksaan terhadap Adil yang saat ini masih menjalani perawataan di ruang ICU Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon.