Salin Artikel

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Hal tersebut disebabkan perubahan iklim sehingga memberikan dampak pada tingginya bencana alam di Indonesia.

"Angka bencana pada tahun 2023 sebanyak 5.400 kejadian. Angka ini naik 52 persen dari tahun sebelumnya dikarenakan perubahan iklim, urbanisasi, serta perubahan tata guna lahan," ujar Suharyanto dalam Rakornas BNPB di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024).

Meski angka bencana alam meningkat, dari sisi korban meninggal dunia, luka, hingga kerusakan bangunan dan fasilitas umum akibat dampak bencana menurun cukup siginifikan.

"Korban jiwa meninggal, hilang dan luka-luka di tahun 2023 turun 36 persen, dari 9.628 jiwa pada tahun 2022 menjadi 6.061 jiwa. Demikian juga dengan angka kerusakan infrastruktur yang di tahun 2022 sebesar 97.891 unit turun menjadi 35.933 unit atau menurun sebesar 63 persen," kata Suharyanto.

Dia menambahkan, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada 2023 menurun. Bahkan pada periode El Nino, moderat area yang terbakar seluas 1,16 juta hektar.

Hal ini berarti luas lahan terbakar tahun 2023 berkurang 27 persen dibanding periode El Nino lemah di tahun 2019 yang mencapai 1,6 juta hektar.

"Pendampingan dan upaya pencegahan sejak awal serta optimalisasi teknologi modifikasi cuaca mampu menekan eskalasi kebakaran hutan dan lahan, sehingga di tahun 2023 tidak ada asap yang menyeberang melintasi batas negara," ucap dia.

Dia menjelaskan, turunnya jumlah dampak akibat bencana alam ini tak lain karena BNPB bersama pemangku kebijakan lainnya terus berupaya meningkatkan teknologi dan mitigasi.

"Dengan mempedomani arahan Bapak Wakil Presiden tentang pentingnya aspek pencegahan, BNPB bersama KLHK, BMKG, BRIN, TNI, Polri, dan unsur masyarakat lainnya telah berhasil menekan luas lahan terbakar akibat Karhutla," kata Suharyanto.

Suharyanto mengungkapkan, perubahan iklim yang terjadi saat ini harus disikapi dengan berbagai kebijakan yang mampu menjawab tantangan tersebut.

Selain itu, perencanaan, antisipasi, dan juga pencegahan harus didukung oleh inovasi dan teknologi yang secara cepat bisa merespons hal tersebut. Sehingga dampak dari bencana alam bisa semakin ditekan.

"Terjadinya perubahan iklim semakin terasa, membuat dampak bencana semakin signifikan. Keselarasan antara strategi dan kebijakan yang mampu menjawab tantangan perencanaan untuk antisipasi, pencegahan, dan kesiapsiagaan harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan respon cepat dalam menunjang ekosistem aksi dini di tingkat masyarakat," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/04/25/074710478/bnpb-2023-terjadi-5400-bencana-naik-52-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke