Diketahui ada tiga warga Kabupaten Garut mengalami luka akibat gempa bumi bermagnitudo 6,2 itu.
Bey mengatakan, biaya pengobatan para korban ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
"Di Garut yang terluka ada tiga orang, dua dewasa dan satu orang anak, dan itu semua pulang semua," katanya usai meninjau lokasi gempa di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Minggu (28/4/2024).
Sedangkan untuk rumah yang rusak akibat gempa, Bey sudah meminta Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, untuk memasukannya ke dalam anggaran belanja tak terduga (BTT) sehingga bisa ditanggung oleh pemerintah daerah.
"Sampai hari ini kerusakan yang terberat adalah rumah ini dan tapi akan saya mintakan ke Pj Bupati Garut untuk menanggung perbaikannya," kata Bey.
Bey menjelaskan, usai gempa, aktivitas masyarakat di wilayah terdampak sudah kembali normal.
Bahkan, dia sempat melihat beberapa ibu-ibu yang sudah botram atau makan bersama.
"Saya tadi lihat aktivitas masyarakat normal, tidak ada trauma atau apa pun. Masyarakat beraktivitas seperti biasa, normal. Artinya mereka tidak trauma dengan gempa tadi malam," ucap Bey.
Adapun gempa bumi yang terjadi Sabtu dini hari tidak hanya terasa di Kabupaten Garut, tapi juga di beberapa daerah di Jabar, termasuk Tasikmalaya.
Di Tasikmalaya, gempa merusak Gedung Pramuka di Kecamatan Mangunreja, rumah di Desa Sodonghilir, Masjid Kami Mansuriah di Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, serta Rumah Sakit SMC yang ambrol pada bagian plafon.
"Di Tasik pun, tadi saya kontak Pak Bupati Tasik, yang paling rusak itu gedung pramuka, hanya plafon-plafon saja, itupun sudah dibersihkan," kata Bey.
https://bandung.kompas.com/read/2024/04/28/164414578/korban-luka-akibat-gempa-garut-dipulangkan-rumah-rusak-ditanggung-pemerintah