Salin Artikel

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau kesiapan Asrama Haji di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, jelang musim haji 2024, Jumat (3/5/2024).

Peninjauan ini dilakukan sebagai langkah persiapan pemberangkatan calon jemaah haji dari wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Subang, Sumedang, dan Bandung Raya.

Pada peninjauan tersebut, Bey mengeluhkan kondisi asrama haji yang kotor dan juga berdebu. Selain itu, air di asrama masuk dalam kategori payau.

Bey pun meminta Kanwil Kemenag Jabar untuk segera membersihkan Asrama Haji di Indramayu yang akan digunakan untuk menampung jemaah haji per tanggal 11 Mei 2024. 

"Jadi saya ingin melihat dan Pak Kanwil nyatakan besok akan ada pembersihan keseluruhan. Saya minta tolong kalau bisa dibersihkan kalau bisa sampai yang terkecil seperti tanaman-tanaman yang kurang baik dan juga ada genangan air jangan sampai menimbulkan penyakit," ujarnya kepada awak media di lokasi, Jumat (3/5/2024).

Dia mengungkapkan, secara keseluruhan kondisi Asrama Haji Indramayu dalam kategori baik. Namun kondisi air yang payau, bisa berdampak pada kesehatan kulit para jemaah haji.

"Di situ masalahnya air cukup payau, tapi kami terus berusaha baik Pemprov, Kemenag, maupun juga koordinasikan dengan Kementerian PU, untuk mengatasi airnya. Jadi kelihatan seperti bersih tapi payau, payau tuh jadi lengket kalau dipakai mandi," tambah Bey.

Meski demikian, untuk air minum para jemaah haji, disediakan air galon sehingga aman dikonsumsi.

Sedangkan untuk fasilitas penunjang kamar tidur seperti kasur, televisi, dan lainnya masih dalam kondisi baik dan layak.

"Kalau kelengkapan kamar sudah cukup baik cuman agak gelap, tapi kan mereka datang ke sini hanya untuk istirahat. TV pun tadi kita coba tidak ada saluran tapi Pak Kanwil bilang nanti hanya tayangan manasik atau informasi tentang haji," kata Bey.

Bey menyebut, Asrama Haji Indramayu bisa menampung 400 calon jemaah haji yang akan berangkat dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.

"Jadi kalau secara keseluruhan ya sudah siap tinggal pembersihan akhir dan Pak Kanwil janji besok akan dibersihkan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera membersihkan Asrama Haji Indramayu untuk menyambut para calon jemaah.

Asrama Haji Indramayu ini akan ditempati para calon jemaah haji lansia sehingga seluruh fasilitasnya segara dilengkapi guna memudahkan akses keseluruhan.

"Secara waktu bisa dikejar, seperti sarana untuk ibadah kita akan menggunakan dulu di lantai dua aula itu untuk masjid dan kebutuhan pertemuan jemaah," kata Ajam.

https://bandung.kompas.com/read/2024/05/03/182716478/kondisi-asrama-haji-di-indramayu-berdebu-kondisi-air-payau

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com