Salin Artikel

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

KOMPAS.com - Maling motor yang tertangkap di Desa Jemaras Lor, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, diarak warga.

Saat diarak, pelaku diduga ditelanjangi terlebih dulu.

Detik-detik maling motor diarak warga terekam kamera ponsel warga. Dalam rekaman yang beredar di media sosial, tampak seorang pria tanpa celana digelandang massa.

Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Jemaras Lor Ucok Sutrisno mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/5/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

Ucok menuturkan, kejadian bermula saat dua pelaku mencuri sepeda motor warga. Aksi pelaku berhasil digagalkan karena korban mengetahui motornya dicuri.

Lalu, saat warga yang sedang berpatroli mengetahui peristiwa tersebut, mereka langsung bergerak.

"Kebetulan di Desa Jemaras Lor itu kerap sekali adanya kejadian pencurian," ujarnya, Jumat (3/5/2024), dikutip dari Tribun Jabar.

"Alhamdulillah di perempatan ketemu sama malingnya dan langsung ditangkap," ucapnya.

Namun, hanya satu maling yang tertangkap. Satu orang lainnya kabur begitu aksinya tepergok.

Menurut Ucok, warga mengarak maling motor sebagai bentuk kegeraman atas serangkaian pencurian di desanya. Warga mengarak pelaku ke balai desa.

Pihak desa lantas menghubungi polisi agar segera meringkus pelaku.

"Begitu diamankan di balai desa, gak lama petugas kepolisian dari Polresta Cirebon datang dan langsung membawa pelaku ke kantor," ungkapnya.


Penjelasan polisi soal maling motor diarak warga

Mengenai kejadian maling motor diarak warga, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon Kompol Hario Prasetyo Seno mengungkapkan, aksi pelaku diketahui lantaran korban merasa curiga sebab tiba-tiba mendengar suara mesin motornya.

Benar saja, ketika korban keluar rumah, motornya raib. Korban pun melakukan pengejaran.

"Saat itu juga, korban meneriaki pelaku maling, sehingga warga langsung mendatangi TKP," tutur Hario.

Saat dikejar warga, seorang pelaku berinisial LS terjatuh. Warga lantas meringkusnya.

Hario menjelaskan, ketika mendengar informasi adanya penangkapan maling, polisi langsung menuju lokasi.

"Kami langsung menuju ke balai desa, kemudian dari pihak desa itu menyerahkan kepada kami, dan kami bawa ke Mako Polresta untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," terangnya.

Menurut Hario, polisi kini sedang memburu seorang pelaku yang kabur.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Saat Temannya Tertangkap, Maling Motor di Cirebon Ini Kabur, Tapi Berakhir Diarak dan Ditelanjangi; dan Maling Motor yang Sempat Diarak dan Ditelanjangi di Cirebon Ternyata Asal Indramayu, 1 Pelaku Buron

https://bandung.kompas.com/read/2024/05/03/215248378/tertangkap-maling-motor-ditelanjangi-lalu-diarak-warga-di-cirebon

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com