KOMPAS.com - AK, seorang pria di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tak tahu bahwa istri yang dinikahinya seorang laki-laki.
Identitas "istri" itu ternyata adalah ESH. Kepada AK, ESH mengaku bernama Adinda Kanza.
Bagaimana kasus pernikahan sesama pria ini terbongkar?
Kepala Unit Reskrim (Kanit Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Naringgul Bripka Ridwan Ependi mengatakan, terkuaknya kedok ESH bermula dari kecurigaan keluarga AK.
Selepas pernikahan yang dilakukan pada 12 April 2024, gerak-gerak ESH mencurigakan.
"Usai menikah, ESH semakin lebih tertutup dengan keluarga besar AK, sehingga membuat rasa penasaran keluarga AK untuk mencari informasi lebih dari ESH alias Adinda Kanza," ujarnya, Minggu (5/5/2024), dikutip dari Tribunnews.
Keluarga AK pun menelusuri asal-usul ESH. Mereka akhirnya menemukan keberadaan keluarga ESH.
"Setelah berkomunikasi dengan pihak keluarga ESH, bahkan didapati ayah dari ESH ada di rumahnya, dan menerangkan jika ESH merupakan seorang pria," ucapnya.
Sebelumnya, ESH mengaku tak mengetahui keberadaan ayahnya. Pada saat akad, wali nikahnya adalah tokoh agama.
Akad dan resepsi dilakukan di rumah AK.
"Namun, berdasarkan keterangan yang diterima, pernikahannya tersebut tidak tercacat negara, atau secara siri," ungkapnya.
Ridwan menuturkan, AK dan ESH berkenalan lewat media sosial pada 2023. Setelahnya, mereka sering melakukan pertemuan.
AK bahkan sempat mengajak ESH ke rumahnya. Sewaktu berjumpa dengan AK, ESH sering menggunakan cadar.
Setelah kasus ini terbongkar, keluarga AK melaporkan ESH ke polisi.
"Saat diamankan, ESH alias Adinda mengakui perbuatanya tersebut hanya untuk memanfaatkan AK," tuturnya.
AK pernah satu kali mengajak ESH ke rumahnya.
Sewaktu ESH mengunjungi rumahnya, D sempat bertanya soal orangtua ESH. Kala itu, ESH mengaku kedua orangtuanya sudah meninggal.
D tak merasa curiga dengan jawaban itu lantaran busana yang dikenakan ESH.
Setelah satu tahun menjalin hubungan, AK menikahi Adinda Kanza.
Akan tetapi, keluarga mulai merasa curiga dengan tingkah laku ESH, sehingga keluarga AK menelusuri asal-usul ESH.
"Kedua orangtuanya masih ada, tapi sudah tua. Pada saat itu saya langsung melapor ke polisi untuk diamankan, karena khawatir menjadi amukan warga," bebernya, Minggu.
Cabut laporan dan berdamai
Meski sempat melaporkan ESH ke polisi, keluarga AK memutuskan mencabut laporan tersebut.
Jaelani, kepala desa di tempat tinggal AK, menerangkan, pihak keluarga AK mencabut laporan karena tak tega dengan kondisi ayah ESH. Pasalnya, ayah ESH sudah berusia lanjut dan sedang sakit.
Sebelum memutuskan itu, kedua pihak keluarga sempat bermusyawarah.
“Ketika musyawarah itu juga kondisinya sudah harus dibopong. Itulah yang menjadi salah satu pertimbangan pihak keluarga korban mencabut laporannya,” jelasnya, Senin (6/5/2024).
Usai proses perdamaian ini, ESH kembali ke rumah orangtuanya di Cianjur. Sedangkan, AK tengah mengungsi sementara waktu demi memulihkan kondisinya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman | Editor: Glori K Wadrianto)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Terungkapnya Kedok Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur, Mertua Curiga, Motifnya Dibongkar
https://bandung.kompas.com/read/2024/05/06/204951778/kronologi-terungkapnya-kasus-istri-ternyata-laki-laki-di-cianjur