Keluarga juga kesulitan mencari keberadaan Indah karena tinggal di Kabupaten Majalengka sebagai karyawan pabrik sejak 2023.
Siti Sholihah (42) bibi Indah Fitriani mengungkapkan kronologi pihak keluarga mengungkap misteri ini.
Siti terakhir berkabar dengan Indah pada Kamis (2/5/2024). Saat itu keduanya hanya bertukar kabar melalui aplikasi WhatsApp. Sholihah kemudian tidak lagi menghubunginya.
Tiba-tiba, Sholihah dihubungi kakaknya yang berada di Subang, pada Senin (6/5/2024) malam. Kakaknya mengabarkan bahwa Indah sempat posting sakit perut dan izin ke pabriknya tidak masuk beberapa hari.
Sholihah kemudian menghubungi alat komunikasi yang dimiliki Indah, namun tidak tersambung. Dia pun berusaha mencari informasi ke beberapa rekan kerjanya yang dapat dihubungi, namun juga tak mendapatkan kabar baik.
Kondisi itu membuat Sholihah panik. Pasalnya di hari yang sama, dirinya mendapatkan informasi penemuan jasad mengambang berjenis kelamin perempuan di Sungai Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, sejak Minggu (5/5/2024) petang.
Video tersebut viral, lantaran berulangkali disebar hingga terdengar Siti, sebagian besar keluarga korban, juga perangkat Desa Panguragan Wetan, tempat Siti tinggal.
Awalnya, Sholihah belum menyadari, lantaran informasi itu tidak menyampaikan identitasnya. Namun, setelah dilihat berulangkali, Siti melihat kemiripan pada beberapa tanda fisik jasad tersebut.
"Saya sudah curiga sejak Senin malam, saat dihubungi kakak, dan juga video viral itu. Saya kenal bajunya yang garis-garis, tapi saya tidak bisa ke Majalengka, karena sudah malam," kata Sholihah saat ditanya Kompas.com di rumahnya, Rabu (8/5/2024) siang.
Selasa pagi, Sholihah menemui ketua RT melaporkan kehilangan keponakannya. Laporan serupa juga dia lakukan ke perangkat Desa Panguragan Wetan, bahwa keponakannya telah hilang.
Setelah itu, Sholihah langsung menuju kosan Indah di Majalengka. Dia tidak menemui Indah, termasuk juga baju garis milik Indah, seperti yang dikenakan jasad perempuan yang mengambang di sungai.
Selasa siang, Sholihah kembali lagi ke rumah untuk membawa Badriyah (53), ibu kandung korban ke RSUD Arjawinangun.
Dari keterangan pihak kepolisian dan juga tim medis, Sholihah mengetahui bahwa jasad yang ditemukan tewas mengambang adalah Indah Fitriani.
Indah berusaha menyampaikan secara perlahan kepada ibu korban, melalui foto foto yang dimilikinya. Seketika, Badriyah menangis histeris dan menyadari bahwa anaknya telah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
"Ang Badriyah, harus sabar ya jangan berontak, terus saya tunjukkin fotonya pelan-pelan, terus dia teriak "Ya Allah, ini anakku, ini baju anakku"," kata Sholihah mengulang saat dirinya bersama Badriyah, disertai tangisan yang pecah.
Setelah itu, dirinya langsung mengabarkan kepada petugas kepolisian, bahwa jasad tersebut adalah Indah Fitriani.
Di saat bersamaan, polisi tengah melakukan otopsi jasad Indah di Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu.
Kepolisian, kata Sholihah, menyerahkan jasad Indah Fitriani pada Selasa malam. Sekitar pukul 21.10 WIB, pihak keluarga langsung memakamkan jasad Indah di TPU Makam Ratu Ayu Nyimas Gandasari.
Sholihah menyampaikan pihak keluarga memohon petugas kepolisian segera mengungkap kasus tragis yang menimpa Indah Fitriani.
Sementara itu, Kepala Desa Panguragan Wetan, Ali Zaenal Abidin, menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa yang menimpa warganya. Dia prihatin karena Indah Fitriani meninggal dunia dalam kondisi tak wajar.
Kematian Indah yang tak wajar ini pun telah tersebar luas di media sosial hingga menyedot banyak perhatian.
Bahkan, Ali bersama perangkat desa, sudah mendengar kabar itu, Senin, atau satu hari setelah jasad Indah ditemukan mengambang di sungai.
"Kami prihatin, karena Indah meninggal dunia dalam kondisi tak wajar, tangan terikat dan mulut juga terikat," kata Ali saat ditemui Kompas.com di kantor balaidesa, Rabu (8/5/2024) siang.
https://bandung.kompas.com/read/2024/05/08/230835678/kronologi-terungkapnya-identitas-jasad-mengambang-di-cirebon