Kepala Dishub Kabupaten Bandung, Hilman Kadar, mengatakan, permintaan ini usai kecelakaan bus di Subang yang menewaskan 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok beberapa waktu lalu.
"Kita akan membuat surat edaran bahwa study tour ya silakan saja. Namun, harus mempergunakan kendaraan yang betul-betul yang laik jalan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/5/2024).
Hilman mengatakan, pihaknya siap untuk mengecek kendaraan angkut masal yang akan digunakan pihak sekolah untuk study tour.
Tak hanya dengan Disdik saja, pool bus yang ada di Kabupaten Bandung pun diharapkan disiplin soal pengecekan.
Paling tidak, ketika ada permintaan study tour, agar segara datang ke Dishub Bandung untuk dicek kelaikannya.
"Menyikapi kejadian di Subang, kita akan koordinasi dengan Disdik dan pool kendaraan yang ada di Bandung. Seharusnya mereka bersurat dulu kepada kami. Nanti biar kami cek dulu kendaraannya," ungkapnya.
Rutinitas pengecekan angkutan masal pariwisata rutin dilakukan oleh Dishub Kabupaten Bandung di Exit Tol Saroja.
Biasanya, Dishub Kabupaten Bandung akan memeriksa kelaikan bus pariwisata yang memiliki tujuan ke lokasi wisata seperti Ciwidey atau Pangalengan.
"Kedua, kita akan melakukan ram check on the spot di jalan. Jadi, kita menjaring kendaraan luar kota yang masuk ke Kabupaten Bandung. Khususnya pada saat long weekend," katanya.
Apabila ditemukan bus tak laik, Dishub akan memberhentikan dan mengganti bus angkutan tersebut agar tak terjadi kecelakaan.
"Biasanya kita lakukan di Tol Saroja. Kalau enggak laik, kita pasti berhentikan. Kita akan telepon dari mana bis itu disewa. Jadi, disediakan bis pengganti supaya meminimalisir tidak akan ada kecelakaan," ujar Hilman.
Terbaru, Dishub Kabupaten Bandung sudah melaksanakan pengecekan bus angkutan untuk rombongan Haji.
https://bandung.kompas.com/read/2024/05/17/140415678/usai-kecelakaan-maut-subang-dishub-minta-sekolah-di-bandung-bersurat-sebelum