Salin Artikel

Viral Video Ibu Melahirkan Dibantu Kernet di Bus Garut-Jakarta

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah video detik-detik seorang ibu melahirkan di dalam bus jurusan Garut-Jakarta yang sedang melaju di jalan tol tersebar di media sosial.

Dalam narasi video yang diunggah akun @bandung.banget, peristiwa tersebut terjadi ketika bus tersebut sedang dalam perjalanan menuju ke arah Bandung.

"Seorang ibu melahirkan di dalam bus jurusan Garut-Jakarta lagi di tol dan langsung di evakuasi ke Rumah sakit Santosa Kopo mudah-mudahan ibu dan bayi nya sehat," tulisnya.

Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @ratna.una. Pemilik akun TikTok tersebut menyebutkan, suaminya sedang dalam perjalanan menuju Bandung.

Namun saat suaminya berpindah tempat duduk, di sebelahnya ada seorang ibu yang merintih kesakitan karena perutnya mengalami kram.

"Kronologi kejadian: Suami mau perjalanan Bekasi Bandung karena mau dekat dia pindah duduk ke depan, di sampingnya perempuan. Ga lama cewe itu bilang "aa perut saya keram "Emang ke apa? " Ini k3p4l4nya udah keluar," tulisnya.

Proses melahirkan ibu itu kemudian dibantu kernet bus lalu dilarikan ke Rumah Sakit Santosa Kopo, Kota Bandung, Jawa Barat untuk segera ditangani secara medis.

"Dan beliau langsung bilang ke kenek "Pa tolong ini ada orang mau l4gir4n" Dari situ semua panik dan untung keneknya berani, beliau yang membantu mengeluarkan b4y1nya. Alhamdulilah keluar dengan selamat dan langsung di bawa ke rumah sakit terdekat keluar tol Kopo, tidak jauh ada Rumah Sakit Santosa," tulisnya.

Sementara itu, Manager Humas Santosa Hospital Bandung Kopo, Nova Anggraeny mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/5/2024) pagi.

"Hari Sabtu pagi sekitar jam 8 atau setengah sembilanan ada pasien datang dibawa sopir bus," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (22/5/2024).

Saat datang ke RS Santosa Bandung, ibu tersebut langsung ditangani dokter dan tim medis guna memastikan ibu dan bayinya dalam kondisi baik dan sehat.

"Kami tangani langsung oleh tim medis kita di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Alhamdulillah prosesnya bagus, ibu dan bayinya sehat," ucap Nova.

Nova menambahkan, ibu dan bayinya sudah pulang setelah menjalani obeservasi selama satu hari. Dipastikan ibu dan bayinya dalam kondisi sehat.

"Minggu siang ibu dan bayinya sudah pulang. Sebelumnya pas Sabtu ibunya mau pulang tapi tidak boleh oleh dokter diobservasi dulu karena kontraksinya kan terjadi di dalam bus," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/05/22/145903678/viral-video-ibu-melahirkan-dibantu-kernet-di-bus-garut-jakarta

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com