Salin Artikel

Sosok Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Jadi Tulang Punggung Keluarga sejak Orangtua Cerai

Pegi adalah buron sejak tahun 2016 yang ditangkap di Bandung, Jawa Barat pada Selasa (21/5/2024).

Pegi disebut sebagai otak pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eki di di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016) malam.

Vina yang saat itu berusia 16 tahun dan kekasihnya dianiaya 11 orang anggota geng motor. Delapan orang sudah diadili dan satu di antaranya sudah bebas. Sementara 3 orang masuk daftar pencarian orang (DPO).

Diketahui Pegi adalah anak pertama dari pasangan Rudi (55) dan Kartini (48). Usai bercerai dari Kartini, Rudi disebut menikah lagi dengan seorang perempuan Bandung.

Saat itu Pegi baru lulus dari Sekolah Dasar (SD). Sejak saat itulah Pegi bekerja sebagai kuli bangunan dan menjadi tulang punggung keluarganya.

"Pegi menjadi tulang punggung keluarga sejak lulus SD," kata ibunda Pegi, Kartini, saat diwawancarai di kantor kuasa hukum Pegi, Kamis (23/5/2024) petang.

"Dia ditinggal ayahnya yang menikah lagi saat Pegi masih kelas 6 SD," ujarnya.

Pegi sempat ikut dengan ayahnya untuk bekerja di Kota Bandung.

"Bapaknya nikah lagi sama orang Bandung," ucapnya.

Profesi sebagai buruh bangunan telah Pegi tekuni sejak lulus SD.

Keterbatasan biaya membuatnya tidak dapat melanjutkan sekolah. Ia pun harus mencari uang untuk membantu keluarganya.

Meski demikian, Pegi sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP melalui jalur terbuka.

Seiring berjalannya waktu, Pegi terus bekerja sebagai buruh bangunan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Pegi bekerja untuk membantu ibunya menafkahi adik-adiknya. Dia adalah anak pertama dari empat bersaudara," jelas dia.

Penangkapan Pegi masih menyisakan banyak sekali pertanyaan.

Pegi tercatat sebagai warga Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Namun Pegi Setiawan kurang dikenal oleh masyarakat dan ternyata di Desa Kepompongan, ada lima orang yang bernama Pegi.

"Pegi yang kemarin ditangkap itu kehidupan sehari-harinya di wilayah kota, jarang bergaul di desa. Jadi, Pegi yang ditangkap mah kurang dikenal oleh masyarakat, sementara Pegi lainnya dikenal karena sering bergaul," ujar Kepala Desa Kepompongan, Wawan Setyawan di kantor desa, Kamis (23/5/2024).

Meski begitu, Wawan mengatakan, penangkapan Pegi tetap saja sangat mengejutkan warga di desanya.

Terlebih, keluarga Pegi itu adalah keluarga tak mampu dan sering menerima bantuan dari pemerintah desa.

"Kami melihat kondisi keluarga Pegi sekeluarga itu, yang kami tahu orang kurang mampu. Makanya kami sempat memberikan bantuan program rutilahu sebanyak dua kali, bantuan PKH dan bantuan lainnya karena memang kondisinya semacam itu," ujarnya.

Kurang dikenalnya Pegi Setiawan alias Perong juga diungkapkan Ketua RT 2/3, di Blok Simaja, Desa Kepompongan, Aries Lesmana.

Dia mengatakan, selama ini Pegi jarang bergaul dan lebih sering bermain di luar desa.

"Saya kurang tahu apakah dia sering pulang atau tidak. Terakhir lihat waktu Lebaran lalu," ujar Aries.

Masniah (55), tetangga Pegi, mengatakan sejak kecil Pegi sudah tinggal di rumah neneknya.

"Ya dari dulu (kecil) Pegi tinggal di sini, kesehariannya Pegi kuli bangunan," ujar Masniah.

Menurutnya, sudah lima hari Pegi meninggalkan rumahnya. Saat itu, Pegi pergi meninggalkan Cirebon menuju Bandung untuk ikut ayahnya bekerja.

Ia mengungkapkan, sudah cukup lama Masniah tidak melihat Pegi beraktivitas di rumah. Sebab, Pegi juga jarang bergaul dan hanya ibunya saja yang kerap mengikuti agenda pengajian.

"Terakhir ngeliat di sini kurang paham, karena saya jarang ketemu sama Pegi. Tapi ibunya saja suka ngomong ke saya," ujarnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan selama ini Pegi selalu berpindah tempat, sehingga polisi sempat kesulitan untuk melacak keberadaannya.

Selama menjadi buron, ujarnya, Pegi juga menggunakan nama lain. Di tempat kerjanya sebagai buruh bangunan, Pegi mengaku bernama Robi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ujar Jules, Pegi diduga adalah otak dari peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan yang terjadi Agustus 2016 tersebut.

Ia mengatakan, polisi masih terus melakukan proses pendalaman atas kasus ini. Termasuk memburu dua pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yakni Andi dan Dani.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pegi Tersangka Pembunuh Vina Cirebon Bukan Anak Gaul di Desanya, Pegi yang Lain yang Suka Nongkrong

https://bandung.kompas.com/read/2024/05/24/123200278/sosok-pegi-dpo-kasus-pembunuhan-vina-cirebon-jadi-tulang-punggung-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke