Salin Artikel

"Pak Bupati Cianjur, Kapan Sekolah Kami Diperbaiki?"

Hampir setahun, kondisi bangunan tempat mereka menimba ilmu rusak. Bahkan, saat ini dua kelas sudah ambruk dan dua kelas lainnya terancam.

Rasyid (10), murid kelas 4 di sekolah ini menuturkan, kondisi sekolah seperti sekarang membuatnya tidak nyaman belajar.

Terlebih, dia dan teman-teman sekelasnya menempati ruangan yang seatap dengan dua lokal kelas yang ambruk tersebut.

"Belajarnya juga enggak konsentrasi. Di atas suka dengar bunyi krekek krekek, takut," kata Rasyid saat ditemui Kompas.com di kelasnya, Rabu (22/5/2024) siang.

Sementara Alpin (10), murid lainnya, mengatakan, waktu belajar jadi berkurang karena harus bergantian dengan murid kelas lain yang juga memakai kelas yang sama.

"Pingin punya sekolah kayak yang lain. Sekolah lain mah bagus-bagus. Itu kayak yang di sana juga bagus sekolahnya," ucapnya.

Alpin, Rasyid, dan teman-temannya, berharap sekolah mereka bisa segera diperbaiki supaya kegiatan belajar lebih nyaman dan tenang.

"Ini sekolah negeri kan, ya. Pak Bupati, minta sekolah ini dibagusin, sudah rusak, ambruk," kata Akbar (11), seorang murid kelas 5.

Janji pemerintah

Usep Suganda (58), guru SDN Tanjungsari 3, menuturkan, dalam sebulan terakhir, kondisi kerusakan semakin parah hingga akhirnya ambruk.

"Kena hujan terus kan dari kemarin itu hingga jadinya ambruk seperti ini," ucap Usep.

Pihak sekolah telah berulang kali menyampaikan kondisi ini ke dinas terkait dan berharap mendapatkan bantuan rehab total karena kondisi kerusakannya kategori berat.

"Sudah tiga kali ada yang datang ke sini. Janjinya Mei ini mau diperbaiki, tapi jatahnya cuma untuk satu lokal saja. Alasannya dibagi-bagi anggarannya dengan sekolah lagi," kata dia.

"Kita masih menunggu, tapi belum ada kabar lanjutannya lagi sampai sekarang. Ini kan Mei mau habis, ya," kata Usep menambahkan.

Usep menuturkan, kondisi ini berimbas pada kegiatan belajar. Pihak sekolah bahkan harus mengurangi jam KBM atau kegiatan belajar mengajar.

"Kelas 1, 2, dan 3, masuknya pagi sampai setengah 9 atau jam 9, lanjut diganti kelas atasnya sampai siang. Karena kelas yang tersisa sekarang cuma tinggal ada tiga lokal," ujar dia.

Jumlah peserta didik di sekolahnya pun semakin berkurang sejak kondisi bangunan sekolah rusak.

"Sekarang total tinggal 96 orang. Satu semester terakhir lebih dari 10 murid yang pindah. Alasan orangtuanya, ya itu, karena melihat kondisi sekolah ini," ujar Usep.

https://bandung.kompas.com/read/2024/05/24/231222078/pak-bupati-cianjur-kapan-sekolah-kami-diperbaiki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke