Salin Artikel

Ini Daftar Nama Bakal Calon Wali Kota Bandung dari PDI-P dan PKS

Tiga nama tersebut adalah Dandan Riza Wardhana, Ronal Surapradja yang merupakan seorang artis, dan Ketua Karang Taruna Kota Bandung Andri Gunawan. 

"Figur yang daftar melalui PDI-P ada Pak Dandan, ada Ronal Surapradja, ada Pak Andri Gunawan. Kita pun menugaskan, mereka walau belum secara resmi keluar surat tugas, untuk melakukan komunikasi dengan parpol dan figur yang akan menjadi pasangan," kata Ono saat forum diskusi di Kafe Delapan Padi, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (29/5/2024). 

Ono mengatakan, setelah dikonfirmasi ke tiga bakal calon tersebut, hanya Dandan Riza Wardhana yang memasang target calon wali kota Bandung.

Sementara Ronal Surapradja dan Andri Gunawan lebih fleksibel, bisa ditempatkan sebagai calon wakil wali kota. 

"Proposal kta siapkan ada dua opsi dengan Pak Dandan sebagai wali kota dengan partai lain. Kemudian, opsi kedua dengan Ronal atau Andri  bisa jadi wakil. Jadi ada dua proposal bisa kita ajukan. Kita bisa melakukan pembicaraan secara komprehensif," ucapnya. 

Ditanya soal koalisi dengan PKS di Pilkada Kota Bandung, Ono mengatakan, pihaknya sangat membuka peluang tersebut. 

"Hingga masih saat ini masih cair memang. Ronal dan Andri itu bisa jadi wakilnya, wali kota dari PKS. Tentu kita lihat pada hari ini, kita sudah dengar bahwa PKS masih sangat cair untuk bisa kerja sama dan juga bisa mencari calon wakilnya," ucapnya. 

Di tempat yang sama, Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, mengatakan, untuk Pilkada Kota Bandung, partainya masih membuka koalisi dengan parpol manapun termasuk PDI Perjuangan. 

Namun yang pasti, dengan 11 kursi keterwakilan di DPRD Kota Bandung, PKS tidak ada tawar menawar untuk posisi calon wali Kota Bandung.

Saat ini, ada dua nama kader yang direkomendasikan PKS untuk maju di Pilkada Bandung sebagai calon wali Kota Bandung, yaitu anggota DPRD Provinsi Jawa Barat terpilih, Siti Muntamah Oded M Danial dan Asep Mulyadi. 

"Untuk PKS tidak ada yang tidak bisa berkoalisi. Jadi dengan PDI-P saya kira memungkinkan ada koalisi, baik di Kota Bandung atau pun Kota Cimahi. Demikian juga di kota/kabupaten di Jawa Barat," tuturnya. 

https://bandung.kompas.com/read/2024/05/29/155820878/ini-daftar-nama-bakal-calon-wali-kota-bandung-dari-pdi-p-dan-pks

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com