Dari pantauan Kompas.com di lokasi, tim perbaikan dari Perumda Tirtawening menggali tanah bekas dua rumah yang hancur sedalam kira-kira dua meter, untuk mencari sumber kebocoran menggunakan alat berat esavator.
"Jadi pecahnya itu tidak pecah dalam bentuk bulat tetapi dalam retakan memanjang."
Demikian kata Direktur Perumda Tirtawening, Sonny Salimi, saat memantau pembersihan dan perbaikan pipa di lokasi tersebut, Jumat (7/6/2024).
Sonny menambahkan, meski pecahan tersebut tidak besar, namun pipa yang rusak harus diganti.
Kesulitan mengganti pipa
Kendalanya, pipa yang harus diganti berukuran cukup besar dan berat, sulit untuk membawa pipa tersebut masuk ke dalam permukiman padat, karena harus membawa kendaraan besar.
"Satu batang pipa hari ini harus diganti namun karena seperti yang kita lihat di sini termasuk permukiman padat, jadi kami tidak bisa mengganti untuk satu batang."
"Satu batang itu ukurannya enam meter. Dengan diameter 90 sentimeter itu sangat berat sekali, jadi kita potong dua," ungkap Sonny.
Bahkan, untuk mengangkat pipa yang rusak pun, Sonny mengatakan, harus dilakukan dengan cara memotong pipa menjadi bagian-bagian kecil.
"Untuk mengangkat pipa yang retak itu juga kita potong-potong, enggak bisa langsung diangkat enam meternya karena berat dan posisi enggak bisa menggunakan alat berat," tutur dia.
Sonny mengatakan, pipa yang pecah ditargetkan selesai diganti Jumat malam ini.
"Targetnya nanti malam harusnya sudah bisa tersambung, sehingga nanti subuh sudah bisa kita mulai mengalirkan kembali aliran (air bersih) kepada masyarakat, walaupun secara bertahap," kata dia.
https://bandung.kompas.com/read/2024/06/07/125324278/perumda-tirtawening-kesulitan-ganti-pipa-pdam-yang-pecah-di-bandung