Salin Artikel

"Kenapa Memangnya Saya Merokok Sambil Bawa Motor, Polisi Aja Gak Melarang"

Video kejadian itu kemudian tersebar dan viral di media sosial Instagram, sejak Selasa (11/6/2024). 

Perekam video kemudian menanyakan nama pengendara tersebut. Namun, pengendara sepeda motor itu malah berkata kasar.

Diketahui bahwa perekam video bernama Kris (35), warga Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kris mengatakan, peristiwa yang dialaminya itu terjadi pukul 06.33 WIB, saat dia hendak mengantarkan anaknya berangkat sekolah dari arah Cileunyi menuju Riung Bandung.

"Itu kejadiannya di seberang Apartemen Panoramik. Jadi si bapak itu membuang abu rokoknya dekat dengan posisi saya," kata Kris saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (12/6/2024).

Abu rokok itu mengenai kaca helm Kris. Khawatir mengenai mata anaknya atau pengendara lain, Kris mencoba mengingatkan pengendara itu dengan menegurnya.

Awalnya Kris menegur sambil berkendara.

"Saya bilang, 'Pak, itu rokoknya matiin, bahaya. Tadi juga kena saya'. Tahunya dia enggak terima, dia bilang, "Kenapa kalau saya ngerokok sambil bawa motor?" ujar Kris menirukan ucapan pengendara tersebut.

Tak terima, pengendara itu mengajak Kris menepi dan menantangnya.

"Kita menepi dan saya cekcok. Dia bilang enggak ada aturannya merokok sambil berkendara, polisi juga enggak melarang," kata Kris .

Kris mengaku sengaja merekam kejadian itu dan memviralkannya, lantaran apa yang dilakukan orang tersebut berbahaya bagi pengendara lain.

"Karena posisi saya sedang mengantar anak sekolah dan takut kesiangan, akhirnya setelah di video, bapaknya langsung pergi dan malah sengaja membakar kembali rokoknya lagi," kata dia.

Menanggapi video tersebut, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Bandung Kompol Galih Apria, mengatakan, merokok sambil berkendara bisa disanksi sesuai dengan aturan Permenhub no 12 tahun 2019, Pasal 6 dan aturan UU Lalu lintas No 22 tahun 2009, Pasal 106.

Galih menyebut merokok saat berkendara harus dihentikan karena membuat konsentrasi berkendara terganggu dan dapat menyebabkan kecelakaan.

"Namun, apabila terjadi di kabupaten, pengendara terlebih dahulu kitab tegur, bahkan bisa kita tilang," ujarnya. melalui pesan singkat.

Video viral

Dari video yang beredar, terlihat pengendara motor berhelm itu tak senang ditegur pengendara lainnya. 

"Saya tegur merokok tapi marah-marah," ujar perekam video.

"Hak kamu apa, saya tanya dulu," ujar pria paruh baya itu.

"Kamu yang cari masalah. Orang lain diam, enggak ada masalah," kata pria itu sambil melanjutkan merokok.

https://bandung.kompas.com/read/2024/06/12/164913978/kenapa-memangnya-saya-merokok-sambil-bawa-motor-polisi-aja-gak-melarang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com