Salin Artikel

Detik-detik Pemuda Bersenjata Tajam Diamuk Warga Cirebon

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan pemuda menjadi sasaran amuk massa beredar di media sosial.

Kejadian itu diketahui terjadi di Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Pemuda itu ditangkap dan dihajar puluhan bahkan ratusan warga lantaran membawa senjata tajam jenis celurit yang cukup panjang.

Untungnya, sebagian warga berhasil meredam kemarahan warga lainnya. Tak lama berselang, polisi datang ke lokasi kejadian untuk mengamankan pemuda tersebut.

Kronologi kejadian

Kuwu atau Kepala Desa Wanasaba Kidul, Umaya, membenarkan soal adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, kejadian itu terjadi pada Kamis (13/6/2024).

Umaya membeberkan, kejadian itu bermula ketika sekelompok pemuda yang mengendarai 10 sepeda motor melintas di Desa Wanasaba Kidul.

"Kemarin dari arah selatan, kira-kira ada 10 motor. Anak-anak yang sedang bermain layang-layang sempat meneriaki para pemuda tersebut," kata Umaya, Jumat (14/6/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Tak terima diteriaki, salah satu pemuda turun dari sepeda motornya sambil menenteng senjata tajam.

"Kebetulan yang turun ini membawa senjata tajam, yang akhirnya dihampiri oleh anak-anak sini," ujar Umaya.

"Sajam yang dibawa itu masih pakai sarung, jadi mungkin bukanya agak telat, keburu tertangkap sama anak-anak," sambungnya.

Pemuda yang tertangkap itu kemudian diamankan ke salah satu warung sambil menunggu polisi tiba.

Diduga akan serang warga

Umaya menduga, kelompok pemuda yang membawa sajam itu hendak menyerang warga setempat.

Pasalnya, sejumlah warga melihat kelompok pemuda itu telah berada di sekitar desa sejak pukul 14.00 WIB.

"Yang diamankan satu orang, tapi ketika datang ke kampung kami, pemuda ini bersama 10 motor lainnya dengan jumlah 20 orang," ucap Umaya.

"Dari informasi warga, mereka sebelumnya sempat mondar-mandir, keliling desa dari jam 14.00 WIB," lanjutnya.

Dia memastikan pihaknya pun telah memperketat pengamanan desa guna mengantisipasi aksi balasan dari kelompok pemuda yang tertangkap.

"Kami juga antisipasi, semalam berjaga-jaga dengan linmas dan mandor, khawatir teman-temannya balik lagi balas dendam," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Viral Pemuda Bersenjata Tajam Ditangkap Warga di Cirebon, Bersama Rombongan Pakai 10 Sepeda Motor"

https://bandung.kompas.com/read/2024/06/14/165200578/detik-detik-pemuda-bersenjata-tajam-diamuk-warga-cirebon

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com